Atas Nama Seni, Artis Indonesia Doyan Beli Karpet Mewah Sampai Miliaran

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 15 September 2020 | 22:25 WIB
Atas Nama Seni, Artis Indonesia Doyan Beli Karpet Mewah Sampai Miliaran
Atta Ul Karim bersama Ashanty, Aurel Hermansyah dan Arsy Hermansyah. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain fungsinya, karpet juga disukai banyak orang karena menjadikan rumah tampak lebih cantik. Bahkan banyak yang beranggapan, karpet adalah sebuah karya seni dan pantas dihargai selangit.

Seperti karpet mewah yang ditawarkan toko Al Barkat di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Toko yang mulai berdiri sejak 2009 ini menawarkan aneka karpet premium yang berasal dari Iran, Turki, Pakistan, Afganistan hingga India.

Menurut Atta Ul Karim selaku pemilik Al Barkat, harga sebuah karpet dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya bahan dan proses pengerjaannya.

"Misalnya karpet Iran dan Turki itu berbeda. Karpet Iran ada yang handmade pakai tangan, bahannya wool sama sutra. Ya itu yang bikin mahal, karena pakai tangan dan benangnya tipis, dalam satu inch ada 180 ikat disulam, belum lagi bahannya," kata Atta Ul Karim.

Baca Juga: Cara Merawat Karpet Rumah Agar Tetap Bersih dan Awet

Atta Ul Karim bersama Christian Sugiono dan Titi Kamal. [Instagram]
Atta Ul Karim bersama Christian Sugiono dan Titi Kamal. [Instagram]

Soal harga, kata Atta, karpet layaknya barang seni yang tak memiliki batasan harga. "Ada lukisan yang satu juta, ada juga yang satu miliar. Jadi harga (karpet) ratusan juta sampai 1 miliar pun juga ada," ujar Atta.

Sementara menurut Atta, orang Indonesia lebih menyukai karpet dari Turki dan Iran. Dua karpet ini dikenal berkualitas baik, namun harga yang cukup bersahabat. Namun begitu, karpet dari Tukri dan Iran juga bukan berarti tidak ada yang mahal.

"Kalau karpet Iran memang bagus banget makanya harganya juga bagus (mahal). Tapi ada aja orang yang suka karpet handmade, dia nggak suka karpet buatan mesin. Karena suka karpet seni, jadi one and only," imbuh Atta.

"Motifnya cuma satu, karena bikinnya pakai tangan. Ada yang enam bulan baru jadi karpetnya (handmade), itu yang murah. Kalau yang bagus banget bisa empat tahun baru jadi (handmade)," katanya menambahkan.

Konsisten menjaga mutu dan kualitas, tak heran Al Barkat kini memiliki 27 cabang yang tersebar di kotak-kota besar di Indonesia. Hebatnya lagi, pelanggan mereka kebanyakan dari kalangan artis.

Baca Juga: Hormati Sejarah, Area Penobatan di Masjid Hagia Sophia Tak Dialasi Karpet

Ashanty, Yuni Shara, Baim Wong, Titi Kamal-Christian Sugiono, Ipe Sinaga, Ucok Baba, Tyas Mirasih hingga Nikita Willy menjadi pelanggannya.

Hal itu bisa dilihat dari video yang diunggah di YouTube Auk Official.

Lantas, untuk artis Indonesia suka karpet yang seperti apa? Menurut Atta Ul Karim, para selebriti Tanah Air mencari motif yang cantik dan unik. Selain itu, motif itu juga cuma ada satu-satunya dan tak dimiliki orang lain.

Ata Ul Karim bersama Yuni Shara. [Instagram]
Ata Ul Karim bersama Yuni Shara. [Instagram]

"Karena mereka artis jadi sukanya yang orang lain nggak punya, jadi dia aja yang punya motif itu. Lebih ke unsur seninya, jadi limited edition," ungkap Atta Ul Karim. 

Dan karpet itu sendiri rupanya tidak melulu diletakkan di lantai. "Ada yang dipajang di dinding, ada yang diletakkan di lantai. Karena memang untuk di bawah kan," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI