Suara.com - Ketika masih sangat muda, Pangeran Harry membuktikan bahwa dirinya memiliki sifat pemberontak yang sangat kuat di keluarga Kerajaan Inggris.
Lagi pula, siapa sih yang bisa lupa ketika Harry memutuskan memakai baju berlambang swastika saat menghadiri pesta kostum dulu?
Dan meski banyak orang mengira bahwa Pangeran Harry merupakan salah satu keluarga bangsawan paling doyan memberontak, nyatanya klaim tersebut dibantah oleh komentator kerajaan, Angela Mollard.
Kata Mollard, Putri Stephanie dari Monako merupakan pesaing paling ketat bagi gelar bangsawan paling pemberontak yang diam-diam disandang Pangeran Harry.
Baca Juga: Boleh Percaya Boleh Tidak, Ini 6 Teori Konspirasi Keluarga Kerajaan Inggris
"Orang yang paham keluarga kerajaan pasti mengenalnya (Putri Stephanie) dengan baik karena dia selalu masuk majalah sepanjang waktu," kata Angela Mollard saat berbicara dalam acara podcast New Idea.
Stephanie sendiri merupakan anak pasangan Putri Grace Kelly dan Pangeran Ranier III dari Monako.
Stephanie berada di dalam mobil ketika ibunya Grace mengalami stroke yang menyebabkan mobil yang dibawanya kecelakaan hingga menyebabkan Grace meninggal dunia.
Saat kejadian tragis itu terjadi, Stephanie masih menginjak usia remaja. Kata Mollard, bisa jadi fase memberontak Stephanie sudah terbentuk saat itu. "Dia melarikan diri dan bergabung dengan sirkus. Dia memiliki anak di luar nikah dan memiliki tato naga di punggungnya," kata Angela Mollard.
Kesamaan antara Harry dan Stephanie adalah sama-sama ditinggal sosok ibu saat masih berusia anak, dan sama-sama akibat kecelakaan mobil tragis.
Mollard mengatakan, kehilangan orangtua bisa jadi membuat keduanya menjadi sosok yang berani mengambil risiko. "Kamu tahu itu tak pasti sementara kamu agaknya tahu tentang kematian ketika orang lain tidak."
Baca Juga: Teori Konspirasi Keluarga Kerajaan Inggris yang Belum Terpecahkan, Percaya?
"Seperti Harry, Stephanie tidak memiliki kekuatan penstabil dan pengaruh, jadi keluar dari rel. Saya harap dia bahagia sekarang," tutupnya.