AI Trainer, Profesi Keren Yang Akan Makin Diperlukan di Masa Depan

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 15 September 2020 | 15:41 WIB
AI Trainer, Profesi Keren Yang Akan Makin Diperlukan di Masa Depan
Ilustrasi profesi AI Trainer. (Pexels/Energepic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak sekali industri serta pekerjaan yang belum ada 10 tahun yang lalu, namun sekarang tengah diminati bahkan sangat dicari oleh berbagai perusahaan terutama yang berbasis teknologi. Salah satu profesi yang sedang naik daun adalah Pelatih Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence atau AI Trainer. Apa itu AI Trainer dan apa saja tugasnya?

Seiring dengan semakin berkembangnya industri eCommerce, berbagai inovasi dilakukan agar pelanggan mendapatkan pengalaman berbelanja online yang nyaman dan aman. Salah satunya adalag Lazada, eCommerce terbesar di Asia Tenggara, yang menciptakan layanan konsumen berupa chatbot, yang disebut dengan Customer Lazada Engagement Officer atau CLEO. CLEO selalu tersedia 24/7 untuk membantu menjawab pertanyaan konsumen. Lazada mengembangkan kecanggihan Artificial Intelligence(AI) CLEO untuk mengoptimalkan pelayanan dan memberikan respon yang cepat dan tepat untuk konsumen. Selain untuk konsumen, Lazada juga mengembangkan chatbot bernama ADA, khusus untuk menjawab pertanyaan dari seller.

Namun sebagaimana layaknya kecerdasan buatan, demi mengikuti perkembangan, bot-pun perlu dilatih secara terus menerus agar dapat tetap relevan. Oleh karena itu, sebagai bagian dari tim customer care, Lazada memiliki tim khusus AI Trainer, yang tugas utamanya adalah melatih teknologi AI agar chatbot dapat menjawab berbagai pertanyaan, permintaan, dan kebutuhan konsumen dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang tinggi, namun tetap memiliki sentuhan ‘manusiawi’.

Peran penting ini mendorong tim AI Trainer di Lazada untuk memiliki kemampuan menjadi pencari solusi yang strategis, pemahaman yang baik akan proses pembelian baik dari sisi konsumen dan seller, juga pemahaman tentang produk-produk yang ada di Lazada.

Baca Juga: E-Commerce Lilla Hadir untuk Mempercantik Para Ibu di Indonesia

Ferry Kusnowo, Chief Customer Officer Lazada Indonesia, mengatakan, “Di Lazada, profesi AI Trainer benar-benar menjadi bagian penting dari operasional kami. Performa AI dalam layanan konsumen diukur dari tingkat penyelesaian masalah atau Chatbot Resolve Rate (CRR), di mana saat iniChatbot Resolve Rate Lazada cukup tinggi, lebih tinggi dari angka rata-rata di industri.”

Lalu, apa saja tugas dari seorang AI Trainer? Menurut Felix Yuwono, Head of Artificial Intelligence (AI), AI Trainer bertugas melatih kecerdasan buatan agar dapat optimal dalam melakukan tugasnya. "Teknologi AI Lazada dikembangkan untuk dapat memahami pertanyaan konsumen dan memberikan respon jawaban yang cepat dan tepat,” katanya.

“Peran AI Trainer menjadi penting karena harus dapat membentuk karakter kecerdasan buatan agar dapat memahami berbagai ragam gaya bahasa yang digunakan dan membantu memahami pertanyaan konsumen yang berbeda-beda termasuk pengenalan gaya bahasa, bahasa daerah, bahasa sehari-hari, dan singkatan-singkatan ala jaman now. Setiap hari seorang AI Trainer bertugas menganalisa jawaban yang diberikan dan ‘mengajari’ Chatbot untuk mengenali bahasa yang beragam dan memberikan jawaban yang solutif dengan bahasa yang mudah dipahami,” ujar Felix.

Seorang AI Trainer tidak melulu harus canggih dalam membuat program komputer, tapi juga harus memiliki kemampuan analisa dan kreativitas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks. AI Trainer perlu benar-benar memahami apa yang ditanyakan dan apa yang menjadi masalah bagi konsumen, mengecek data, memberikan solusi terbaik, melatih chatbot, mengimplementasikan solusi tersebut, dan melihat apakah solusi tersebut berdampak bagi konsumen atau tidak. AI Trainer juga harus dapat mengamati tren terkini dan kekinian, mengenali perubahan gaya bahasa termasuk gaya percakapan dan istilah slang terkini, serta memperbaharui program AI sesuai dinamika yang ada.

Baca Juga: Akurasi Capai 97 Persen, AI Dapat Terjemahkan Sinyal Otak Menjadi Teks

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI