Suara.com - Kolagen terbukti sangat bermanfaat bagi kulit dan berkhasiat untuk mengencangkan kulit, membuat kulit lebih awet muda, lembap dan memberikan sifat perawatan pada kulit.
Tapi apa benar konsumsi kolagen bisa mencerahkan kulit? Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Fitria Agustina, Sp.KK, FINSDV menjawab; belum pasti.
Kata Fitria, anggapan bahwa kolagen terhidrolisis bisa menghambat enzim tirosinase (enzim yang mengandung tembaga yang dapat mengkatalis proses oksidasi fenol seperti tirosina) masih dalam proses penelitian yang hingga kini masih berlangsung.
Kolagen terhidrolisis adalah kolagen yang sudah dipecah-pecah molekulnya menjadi lebih kecil sehingga bisa cepat diserap tubuh. Kolagen terhidrolisis ini diklaim terkandung pada minuman kolagen yang tengah menjadi tren saat ini.
Baca Juga: Jadi Tren Perawatan Kecantikan, Kapan Boleh Minum Minuman Berkolagen?
Sedangkan enzim tirosinase adalah zat yang membantu pembentukkan melanin kulit, sehingga warna kulit jadi lebih gelap. Melanin kulit biasanya terbentuk karena paparan sinar matahari atau UV.
"Enzim tirosinase akan bisa memperlambat pembentukkan pigmen (warna) kulit. Masih kemungkinan belum establish (dipastikan) mekanismenya. Jadi kita jangan klaim berlebihan dulu, jangan over claim," ujar Fitria dalam diskusi IG Live bersama Perdoski beberapa waktu lalu.
Sementara kolagen terhidrolisis pada minuman berkolagen memang terbukti mampu merawat kulit tetap kencang dan awet muda, tapi harus diperhatikan kadar asupan harian, karena dibutuhkan dosis yang tinggi.
Menurut penelitian setiap orang butuh setidaknya 300 miligram kolagen terhidrolisis per kilogram berat badan. Umpama berat badan 50 kilogram, maka ia butuh 15 ribu miligram atau setara 15 gram kolagen setiap harinya.
Tidak hanya dosis tinggi, agar terlihat dampaknya, kolagen terhidrolisis perlu dikonsumsi dalam jangka panjang minimal enam bulan.
Baca Juga: Ingin Coba Minuman Kolagen? Ini 3 Hal yang Wajib Diperhatikan
"Untuk dapatkan positif benefit dari makanan itu nggak bisa pendek, jadi mesti panjang nggak bisa instan, jadi harus panjang ada 13 minggu dan 24 minggu atau setara 6 bulan," tutup Fitria.