Suara.com - Setiap orang pasti memiliki warna favorit mereka masing-masing. Meski begitu, hanya sedikit orang yang terobsesi untuk selalu memakai warna favorit mereka.
Salah satunya adalah guru 32 tahun bernama Yasmin Charlotte. Bukan cuma pakaian, rumah wanita ini juga dipenuhi barang-barang warna pink.
Melansir The Sun, Yasmin Charlotte sudah menyukai warna pink sejak masih kecil. Namun, wanita asal Swiss ini baru bisa berfokus pada obsesinya sejak punya flat sendiri.
"Pulang ke flat serba pink membuatku merasa tenang setelah melalui hari yang stres. Ini seperti selimut yang nyaman bagiku," ujar Yasmin.
Baca Juga: Jangan Terlalu Ketat! 5 Tips Memilih Pakaian Olahraga untuk Wanita Berhijab
"Ketika aku tinggal dengan pasanganku, hanya separuh flat yang berwarna pink. Saat itu aku masih mahasiswa, dan aku membuat banyak baju (pink) di rumah saat punya waktu luang."
Begitu pindah ke flat miliknya sendiri, Yasmin memutuskan untuk totalitas. Dia mengecat dinding flatnya berwarna pink, kemudian memenuhinya dengan barang-barang pink.
Bahkan, jika Yasmin menemukan barang yang dia sukai tapi memiliki warna lain, barang itu akan dicat agar senada dengan yang lain.
Isi lemari Yasmin juga tidak jauh dari aneka macam warna pink. Wanita ini punya 100 sepatu berwarna pink yang memenuhi raknya.
Yasmin juga pernah belajar untuk menjadi penjahit. Karena itulah, Yasmin bisa membuat aneka macam baju dengan warna favoritnya.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Inggris Ini Dijual, Ada Baju Dalam hingga Kursi Seks
"Aku tidak diminta memakai seragam ke tempat kerja dan aku tidak akan pernah memilih pekerjaan di mana aku tidak bisa memakai warna pink," ungkap Yasmin.
"Selama 13 tahun terakhir, aku tidak memakai warna apa pun kecuali pink. Jika aku harus pergi ke pemakaman atau sesuatu seperti itu, aku meminjam baju," tambahnya.
Guru 32 tahun ini menyebut bahwa warna pink meninggalkan kesan feminim, lembut, cerah, dan bahagia. Namun, sewaktu kecil, Yasmin ternyata pernah menganggap warna pink kekanak-kanakan.
Barulah di umur 16 tahun, wanita ini kembali jatuh cinta dengan warna pink dan terus memakainya hingga kini. Sekitar tiga tahun setelahnya, dia mulai membuang baju-bajunya yang bukan pink.
Mayoritas waktu, Yasmin menarik perhatian dan mendapat pujian untuk penampilannya. Namun, ada kalanya Yasmin diejek karena hanya memakai warna pink.
Di sisi lain, siswa-siswa Yasmin menyebutnya sebagai Miss Pink dan sering bertanya kenapa Yasmin selalu berpenampilan seperti Barbie.
"Ada banyak orang yang berkata, 'Kau hebat karena memakai apa yang ingin kau pakai, itu menakjubkan' dan aku selalu bilang mereka juga bisa melakukan ini."
"Aku akan senang melihat orang-orang memiliki rasa percaya diri sebagai individu, meski itu hanya berupa memiliki potongan rambut berbeda. Lakukan apa yang membuatmu bahagia," tambahnya.