Suara.com - Pariwisata di sejumlah provinsi telah mulai dibuka seiring diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru.
Meski begitu, penerapan protokol kesehatan tetap digalakkan agar lokasi wisata tidak menjadi kluster penularan virus corona.
Agar menjadi aturan baku, Kemenparekraf membuat Panduan Protokol K4 di Daya Tarik Wisata dan Homestay untuk asosiasi juga pelaku industri pariwisata.
Panduan itu berupa gerakan Indonesia CARE juga protokol yang mencakup kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang lestari (Cleanliness, Health, Safety and Environment/CHSE).
Baca Juga: Gubug Serut, Destinasi Wisata Air Baru di Dekat Kota Semarang
"Seiring mulai melonggarnya pembatasan sosial, kami melihat fenomena baik dimana destinasi wisata dan taman-taman rekreasi sudah mulai kembali dibuka dan menerima pengunjung, khususnya di akhir pekan. Oleh karena itu begitu penting untuk mencermati dan memastikan penerapan protokol kesehatan, kebersihan dan keselamatan secara baik di tempat-tempat ini," kata Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf RI Frans Teguh dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Senin (7/9/2020).
Frans menyampaikan bahwa kampanye Indonesia Care harus memperlihatkan bentuk kepedulian bangsa Indonesia kepada kesehatan, kebersihan dan keselamatan masyarakat juga pelaku industri destinasi wisata itu sendiri.
Pengelola taman rekreasi dan atraksi wisata diharapkan juga mampu untuk mengembangkan rekayasa teknis dan inovasi dalam pelayanan.
Sebelumnya, dalam puluncuran kampanye Indonesia Care melalui webinar Voxpp Shout! beberapa waktu lalu, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia dan Taman Safari Indonesia menyatakan kesiapan berpartisipasi aktif dalam lakukan kampanye tersebut.
Menurut Komisaris Taman Safari Indonesia Tony Sumampau, dengan mengadopsi dan menerapkan protokol K4 juga arahan dalam Indonesia Care, destinasi Taman Safari bisa lebih aman bagi pengunjung.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Labuan Bajo yang Buka di Masa New Normal Pandemi Corona
"Kami bisa lebih percaya diri untuk menghadirkan atraksi wisata yang sehat, bersih dan aman sekaligus berwawasan lingkungan hidup," ucap Tony.
Hal serupa disamlaikan PLT Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, Cokorda Raka Darmawan. Menurutnya Bali telah mempersiapkan diri untuk tatanan baru demi kembali bergeraknya ekonomi dan pariwisata serta upaya antisipasi penyebaran Covid-19.
Raka menjelaskan bahwa pada tahap awal, Bali mulai membuka kegiatan pariwisata khusus untuk masyarakat Bali sejak Juli lalu.
Kemudian baru akhir Juli dibuka untuk wisatawan luar daerah. Namun hingga saat ini, belum ditentukan kapan pulau Dewata akan dibuka untuk turis mancanegara.
"Dengan kampanye Indonesia Care ini, kami memandang begitu penting untuk mendukung, bersinergi dan mengadopsi sepenuhnya untuk kepentingan bersama," kata Raka.