Infografis
Robert dan Nikyta berkenalan pada musim panas 2013. Saat musim dingin tiba, mereka mulai berpacaran dan tinggal bersama.
Pasangan ini lantas menikah secara kecil-kecilan pada Desember 2015. Namun, keduanya juga merencanakan pesta besar untuk digelar pada Agustus 2017.
Robert dan Nikyta sempat berkunjung ke Texas pada awal 2017 untuk mempersiapkan pernikahan. Namun, setelah pulang dari sana, sikap Robert berubah.
"Aku khawatir dia stres tentang pekerjaan atau persiapan pernikahan, aku bilang aku akan tinggal bersama teman selama seminggu," ujar Nikyta.
"Ketika aku pulang, dia bilang dia ingin bercerai. Dia berhenti berkomunikasi denganku dan menolak terapi. Aku bertanya-tanya apakah dia punya masalah medis yang mengubah kepribadiannya," tambahnya.
Kesedihan Nikyta tidak berhenti sampai di sana. Pada 2017, Nikyta menyadari bahwa dirinya hamil. Namun, Robert tidak menginginkan anak tersebut.
Nikyta pun keguguran pada Mei 2017 karena stres. Saat itu, Nikyta menelepon Robert tapi tidak mendapat jawaban.
Wanita yang bekerja sebagai penari ini pun berusaha move on dengan pergi ke terapi, akan tetapi luka lamanya kembali terbuka saat melihat pengumuman pernikahan di koran.
"Jika Rob dan istri barunya memang ditakdirkan bersama, aku ingin mereka bahagia. Aku hanya berharap dia jujur padaku," terang Nikyta.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Perselingkuhan? Simak 5 Tips Ini sebelum Pacaran Lagi
"Untukku, aku sudah menemukan cinta baru. Dia adalah orang yang menakjubkan. Aku percaya setiap orang berhak mendapat kisah cinta yang dibangun di atas kejujuran," tuturnya menutup.
