Tema Hari Kesehatan Seksual Sedunia 2020 Dikaitkan dengan Pandemi Covid-19

Jum'at, 04 September 2020 | 11:33 WIB
Tema Hari Kesehatan Seksual Sedunia 2020 Dikaitkan dengan Pandemi Covid-19
Ilustrasi kesehatan seksual (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Dunia untuk Kesehatan Seksual merayakan Hari Kesehatan Seksual Sedunia pada 4 September setiap tahunnya. Dikutip dari website resmi WHO, tema Hari Kesehatan Seksual Sedunia pada tahun ini adalah "Kesenangan Seksual di Zaman Covid-19".

Ya, ada begitu banyak tantangan yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19, yang dirasakan secara global. Untuk itulah, Asosiasi Dunia untuk Kesehatan Seksual mencatat bahwa hidup harus terus berjalan dan seksualitas adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia.

Inilah yang membuat mereka menyoroti kesenangan seksual di zaman Covid-19 sebagai tema dari Hari Kesehatan Seksual Sedunia tahun ini. Apalagi, Asosiasi Dunia untuk Kesehatan Seksual mengatakan jika ini adalah kesempatan bagi pasangan untuk merayakan dan mempromosikan kenikmatan seksual mereka.

Serta memotivasi orang untuk mengejar hasil positif dari aktivitas seksual, menjelajahi tubuh dan hubungan mereka secara lebih maksimal, bebas dari paksaan.

Baca Juga: Foto Telanjang Hingga Masturbasi: Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Seksual

Nah, untuk informasi mengenai kesenangan seksual di tengah pandemi dan bagaimana cara aman melakukan seks agar tak meningkatkan risiko penularan Covid-19, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu simak, seperti dilansir ASHA Sexual Health.

1. Bagaimana cara penularannya?

Para ahli mengatakan semua jenis aktivitas seksual secara langsung membawa beberapa risiko. Tetapi ada cara untuk melakukan kontak intim dan tetap terhubung.

Seperti yang kita ketahui, Covid-19 adalah penyakit pernapasan, jadi kontak langsung dengan air liur melalui ciuman, misalnya, dapat dengan mudah menularkan virus. Meskipun virus ini belum ditemukan dalam cairan vagina, namun telah ditemukan pada kotoran orang yang terinfeksi.

Jadi ini berarti rimming (kontak oral atau anal) juga dapat menyebarkan Covid-19. Ingatlah bahwa kondom dan dental dapat mengurangi kontak dengan air liur dan feses selama seks anal dan oral.

Baca Juga: Lima Cedera Akibat Hubungan Seks dan Cara Menghindarinya

Sebuah studi baru-baru ini juga menemukan virus corona dalam air mani, baik pada pria yang mengalami infeksi aktif maupun yang telah pulih, tetapi belum jelas apakah virus itu dapat ditularkan secara seksual melalui air mani.

2. Apa risikonya?

Mengingat saat ini kami mengetahui tentang Covid-19 dan cara penularannya, aktivitas seksual teraman adalah dengan solo atau jarak jauh. Seks solo (alias masturbasi) bisa tetap memuaskan dan aman (tapi tetap ingat untuk mencuci tangan!). Dan teknologi membuat berbagai jenis opsi jarak jauh, seperti obrolan video, sexting, juga tersedia.

Pilihan teraman berikutnya adalah berhubungan seks dengan seseorang yang sudah tinggal bersamamu, asalkan orang tersebut juga mengambil tindakan pencegahan terhadap paparan Covid-19 (seperti menjaga jarak, mencuci tangan, mengenakan masker di ruang publik).

3. Tips dasar dari NYC Health tentang cara menikmati seks dan menghindari penyebaran Covid-19

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi perhatian jika Anda ingin mendapatkan kesenangan seksual di zaman Covid-19.

  • Masturbasi tidak akan menyebarkan Covid-19, terutama jika Anda mencuci tangan (dan mainan seks apa pun) dengan sabun dan air setidaknya 20 detik sebelum dan sesudah berhubungan seks.
  • Pasangan teraman berikutnya adalah seseorang yang tinggal bersama Anda. Melakukan kontak dekat dengan suami atau istri yang tinggal bersama Anda dapat membantu mencegah penyebaran Covid-19.
  • Anda harus membatasi kontak dekat, termasuk seks, dengan siapa pun di luar rumah Anda. Jika memang berhubungan seks dengan orang lain, miliki pasangan sesedikit mungkin dan pilih pasangan yang Anda percaya.
  • Bicarakan tentang risiko Covid-19 seperti topik seks aman lainnya (misalnya, kondom). Jadi tanyakan apakah mereka memiliki gejala atau apakah mereka mengalami gejala dalam 14 hari terakhir? Apakah mereka pernah didiagnosis Covid-19? Orang dianggap tidak lagi menular jika setidaknya 10 hari setelah gejala dan jika mereka tidak demam setidaknya selama tiga hari.
  • Untuk pasangan yang istrinya tengah hamil, jangan lupakan juga kontrasepsi. Sekali lagi, kondom (baik internal maupun eksternal) dapat menjaga Anda dan pilihan telemedicine juga tersedia, jika Anda tidak dapat pergi ke klinik atau apotek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI