Suara.com - Berjualan bisa jadi salah satu alternatif menambah penghasilan di tengah pandemi virus corona Covid-19 seperti saat ini. Tetapi, memulai usaha tentu saja membutuhkan modal.
Perencana keuangan Tejasari Assad menyarankan, dalam situasi pandemi saat ini, modal usaha sebaiknya dimulai sekecil mungkin dengan mengambil risiko paling rendah.
"Dagang bisa mulai dari (modal) nol. Walaupun semakin kecil modal, usahanya makin besar. Paling mudah sih reseller jadi cuma modal cuap, postingan lalu barang ambil dari toko sebelah. Modal pulsa aja sih. Itu modal paling minimal, tapi effort lebih gede," kata Teja saat dihubungi Suara.com, Rabu (2/8/2020).
Hanya saja, menjadi reseller pasti akan lebih banyak memiliki saingan karena tak sedikit orang berjualan barang yang sama.
Baca Juga: Bang Sapri Terharu Dikasih Nikita Mirzani Modal Bisnis
Menurut Teja, jika ingin sedikit pesaing, maka bisa dimulai dengan berjualan barang yang diproduksi sendiri. Tetapi tentu hal itu perlu modal yang lebih banyak.
"Misalnya bikin kue tapi yang ala-ala model baru berbeda dari yang lain, beda dari yang ada di toko," katanya.
Ia mengingatkan, prinsipnya berjualan harus dengan kehati-hatian dan memulai dari yang terkecil. Ia tidak menyarankan jualan barang langsung dalam jumlah banyak bahkan sampai menimbunnya. Sebab tindakan itu lebih berisiko menimbulkan kerugian jika produk tidak laku terjual.
Bagi yang mengalami pemutusan kerja, Teja mengatakan modal bisnis bisa sebagian diambil dari sisa pesangon yang ada.
Meski begitu, tambahnya, uang yang tersisa pascapemutusan kerja sebaiknya digunakan terlebih dahulu untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Sukses Jadi Reseller, Ikuti 6 Kiat Ini
"Pasti untuk bertahan hidup makan, listrik, dan pulsa. Sekarang pulsa sudah jadi kebutuhan hidup. Kita prioritaskan pengeluaran untuk itu. Jadi gak ada cerita belanja baju, sepatu, make up, setop dulu. Pakai aja yang ada di rumah sampai dapat penghasilan lagi," tutupnya.