Kenali Metode Fermentasi Pengolahan Sampah, Diubah Jadi Gas Hingga Solar

Rabu, 02 September 2020 | 18:57 WIB
Kenali Metode Fermentasi Pengolahan Sampah, Diubah Jadi Gas Hingga Solar
Ilustrasi sampah (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  semakin banyak dan menumpuk. Hal tersebut membuat pihak pengolah TPA harus memutar otak agar sampah bisa terolah. Salah satunya adalah dengan metode TOSS atau peuyeumisasi yang telah diterapkan di beberapa TPA di Indonesia.

Peuyeumisasi berasal dari kata peuyeum, yang dalam Bahasa Sunda berarti makanan yang telah difermentasi.

Begitu juga dengan sampah yang memanfaatkan fermentasi untuk mengubah sampah yang sudah tercampur menjadi sumber energi baru.

Sampah kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku energi yang berasal dari meterial sampah.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Daur Ulang Masker dan APD Bekas Jadi Batu Bata

Pengolahan sampah di TPA (Suara.com/Dini Afrianti)
Pengolahan sampah di TPA (Suara.com/Dini Afrianti)

Berdasarkan hasil observasi dan penelitian sejak 2016 di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, Ketua Pelaksana Safari TOSS dan CEO Comestoarra.com, Arief Noerhidayat menjelaskan 3 klasifikasi sampah yang bisa dimanfaatkan untuk difermentasi, seperti:

  • Sampah domestik yang bersumber dari rumah tangga, perkantoran, hotel, kawasan, dan pasar yang didominasi oleh sampah organik makanan (60 persen), sampah plastik (PVC dan Non PVC) (20 persen), dan sampah residu termasuk didalamnya sampah elektronik (20 persen).
  • Sampah biomassa yang bersumber dari lahan pertanian, perkebunan, taman, hingga rabasan di sekitar jaringan listrik milik PT PLN (Persero).
  • Limbah kayu dan hutan yang bersumber dari lokasi pemrosesan kayu menjadi produk

Canggihnya metode peuyeumisasi pada sampah ini diklaim bisa menghasilkan pengganti kayu bakar, gas, bensin hingga solar yang selama ini tidak bisa diperbaharui.

Beberapa lokasi TPA di Ciliwung, Bekasi dan Jepara yang diolah dengan metode peuyeumisasi ini diubah menjadi Tanjung Jati Organic Solution. Sedangkan TPA Lombok dan Desa Sampalan dan Desa Akah Klungkung diolah menjadi keranjang olah sampah terdekat.

"Alhamdulillah, kami sudah sangat yakin dengan kualitas dari energi kerakyatan yang kami teliti dan uji didukung oleh masyarakat setempat dan juga UKM," tegas Arief.

Baca Juga: 60 Nama Anak Perempuan dari Bahasa Sanskerta Lengkap dengan Artinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI