Emas Mahal Selama Pandemi, Ini yang Wajib Diketahui Sebelum Membeli

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 01 September 2020 | 11:21 WIB
Emas Mahal Selama Pandemi, Ini yang Wajib Diketahui Sebelum Membeli
Ilustrasi investasi emas. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga Emas memang mengalami kenaikan dari level ratusan ribu Rupiah sebelum masa pandemi Covid-19 hingga mencapai Rp 1 juta per gram selama beberapa pekan terakhir. Yang jadi pertanyaan, apakah tepat bila saat ini membeli logam mulia tersebut?

Sebagai instrumen investasi berbentuk aset riil, emas memang menjadi instrumen investasi yang terkenal bisa mengalahkan inflasi.

Meskipun harganya mengalami fluktuasi secara harian, akan tetapi dalam jangka panjang harga emas terus mengalami kenaikan.

Lifepal.co.id melakukan riset untuk menjawab pertanyaan “apakah dengan harga per gram saat ini, emas masih layak beli atau justru sebaliknya?”

Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 per Gram di Awal September

Membeli emas saat ini maupun menunggu saat harganya turun sejatinya tidak masalah. Mengapa demikian? Berikut ulasan Lifepal.

Investasi Emas Cukup Baik untuk Membantu Ketersediaan Dana Pensiun

Berdasarkan data dari Bullion Rates dan situs Logam Mulia, kenaikan harga emas per tahun secara rata-rata dari Agustus 2010 hingga Agustus 2020 adalah 11,8%.

Selain di tahun 2019 dan 2020, terjadi pula lonjakan emas yang cukup signifikan di tahun 2010 menuju 2011.

Memasuki Agustus 2013 hingga 2018, pergerakan emas justru kurang menarik meski tidak terlihat lesu. Dalam rentang waktu tersebut, rata-rata pergerakan harga emas dalam setahun justru cuma tumbuh 2% saja.

Baca Juga: Dolar AS Ambles, Harga Emas Dunia Makin Berkilau

Seperti apakah keuntungan dari investasi emas secara jangka pendek?

Jika seseorang membeli emas pada bulan Agustus 2019, sebut saja dengan harga Rp 720 ribu per gram, dengan harga buyback di tanggal 25 Agustus 2020, yang sebesar Rp 971 ribu per gram, maka dia sudah untung 34,9% setahun.

Namun menurut data historis di tahun 2018, jika saja seseorang membeli emas di akhir Agustus 2017 dan menjualnya di akhir Agustus 2018, kemungkinan besar keuntungannya hanya 2% saja.

Fenomena ini menunjukkan bahwa emas bukanlah investasi dengan tingkat pengembalian pasti. Ada kalanya di jangka pendek, kenaikan harga emas terlihat signifikan, begitu pun sebaliknya.

Tapi jika seseorang membeli emas di 25 Agustus 2010 dan menyimpannya hingga Agustus 2020, maka nilai emasnya sudah naik 156,7%.

Itulah yang membuat emas sangat baik digunakan untuk investasi jangka panjang. Termasuk di antaranya adalah untuk kebutuhan dana pensiun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI