Suara.com - Meningkatnya populasi Muslim di dunia membuat adaptasi kebudayaan semakin luas. Di Minnesota, Amerika Serikat contohnya, sejumlah rumah sakit sudah mulai menyediakan makanan halal.
Dilansir VOA Indonesia, sebuah rumah sakit di St. Cloud, akhir bulan lalu menambahkan pilihan halal pada menu mereka.
Hal ini dilakukan untuk membantu para pasien dan pengunjung Muslim, karena meyakini bahwa makanan adalah bagian dari proses penyembuhan.
“Saya benar-benar senang karena kami dapat membantu mereka pulih sementara berada di rumah sakit, dengan mendapatkan makanan yang mereka ketahui," kata asisten koki kepala bagian gizi di CentraCare-St. Cloud Hospital, Kyle Wesenberg sebagaimana dikutip SC Times.
Baca Juga: Jangan Mau Jika Ada yang Provokasi Halal Haram Vaksin Covid-19 Buatan China
Sebelumnya, keluarga dan teman-teman pasien Muslim harus membawa makanan mereka sendiri dari rumah atau restoran halal ke rumah sakit.
"Sewaktu berada di rumah sakit, kebanyakan keluarga pasien Muslim membawa makanan sendiri dari rumah. Kami menyimpulkan bahwa keluarga seharusnya tidak perlu merasa khawatir mengenai apa yang dimakan oleh pasien selain mengenai kesehatan mereka. Kami ingin memastikan semua pasien kami memiliki opsi nutrisi yang konsisten dengan kebutuhan budaya dan agama mereka," kata Spesialis Kesehatan Masyarakat CentraCare Hani Jacobson.
Setelah berdialog dengan komunitas Muslim, Jacobson mengatakan ternyata di rumah sakit tidak ada menu makanan halal.
Padahal, lanjut Jacobson, menu halal ini sangat penting bagi komunitas Muslim.
Kehadiran opsi menu baru di CentraCare ini sekaligus mengangkat beban kerabat dan teman-teman dalam menyiapkan makanan halal bagi pasien maupun pengunjung Muslim di rumah sakit itu.
Baca Juga: Pecinta Drama Korea Wajib Coba, Kini Ada Soju Halal di Indonesia
“Makanan adalah bagian dari proses penyembuhan, dan kalau kita duduk saja di sana sambil cemas mengenai apa yang akan dimakan, ini benar-benar menghambat penyembuhan kita," kata Jacobson.
Jacobson menambahkan, rumah sakit itu sebetulnya telah berusaha memasukkan menu halal beberapa tahun silam.
Tetapi komunikasi antara komunitas Muslim setempat dan rumah sakit tidak berjalan lancar sehingga menu tersebut akhirnya tidak jadi diterapkan.
Ia mengatakan, makanan dari produk halal harus diproses dan disiapkan dengan cara tertentu.
Tetapi, pihaknya juga menginginkan makanan itu memiliki rasa yang sudah dikenal masyarakat seperti chicken shawarma dan beef masala.
Sebagian besar makanan itu juga berbumbu rempah-rempah antiperadangan yang sehat, yang berasal dari kawasan Laut Tengah, Asia dan Timur Tengah.
"Bahan sederhana, seperti daging sapi dan daging ayam sebagai sumber protein dan kombinasi bumbu untuk rasa yang unik, akan membuat orang ingin menyantapnya lagi dan lagi. Kami mengundang pasien dari beragam latar belakang yang ingin mencoba sesuatu yang berberbeda untuk mencicipinya. Makanan ini terasa enak," kata Wesenberg dari bagian Nutrisi Centra Care.
Meskipun opsi ini baru belakangan saja tersedia, Jacobson sudah mendengar berbagai komentar dari anggota masyarakat yang mengaku gembira atas ketersediaan makanan halal di rumah sakit.
Wesenberg sendiri berencana untuk melihat potensi menambahkan lebih banyak ragam makanan dalam menu halal tersebut.
Sejauh ini, lanjutnya, ia mendapat tanggapan sangat positif dari mereka yang memesan makanan halal tersebut.
Menurut CentraCare, sejumlah fasilitas kesehatan besar di negara bagian Minnesota telah menambahkan opsi halal dalam menu untuk pasien mereka.