Viral Wajahnya Jadi Lelucon Ofensif di TikTok, Perempuan Ini Marah Besar

Senin, 31 Agustus 2020 | 14:40 WIB
Viral Wajahnya Jadi Lelucon Ofensif di TikTok, Perempuan Ini Marah Besar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tagar 'New Teacher Challange' atau tantangan guru baru menjadi tren terkini di platform video musik TikTok. Tantangan ini memperlihatkan bagaimana orangtua berpura-pura memperlihatkan seorang guru baru ke anak-anak mereka, melalui aplikasi Facetime

Gambar guru baru tersebut biasanya adalah foto seseorang yang membuat wajah konyol. Tapi terkadang, para orangtua di TikTok memilih menggunakan wajah orang dengan disabilitas seperti milik Lizzie Velasques.

Mereka senang dan tertawa saat sang anak kaget atau ketakutan melihat 'guru baru' nya tersebut.

Mengetahui wajahnya menjadi lelucon orang-orang di TikTok, dengan komentar kejam yang ia terima karena wajahnya, Lizzie akhirnya memilih angkat bicara melalui aplikasi tersebut. Unggahan ini pun viral dan membuat banyak orang mendukungnya.

Baca Juga: Viral Fans Cilik Ini Sedih saat Messi Tak Hadir di Tempat Latihan Barcelona

Lizzie marah karena orangtua seakan mengajarkan anak-anak mereka menertawakan orang lain yang tidak memiliki wajah sempurna. 

"Jika Anda adalah orang dewasa yang memiliki anak, tolong jangan ajari mereka bahwa takut pada seseorang yang tidak sama dengan mereka adalah tidak apa-apa," katanya di TikTok.  

"Ini adalah tren yang perlu dihentikan. Karena kita adalah manusia. Kita punya perasaan," lanjut Lizzie. 

Sayangnya, kata Lizzie, beberapa pengguna yang telah menggunakan fotonya untuk tantangan konyol tersebut menolak untuk menghapus videonya.

"Saya akan terus melakukan apa pun yang saya bisa, apakah itu berbicara tentangnya, atau apakah itu memposting video saya sendiri untuk mencoba memasukkan pelajaran ini, dan berharap itu membantu," kata dia lagi.

Baca Juga: Viral Pemotor Kena Jurus dari Petugas, Gegara Putar Balik saat Razia

Seperti yang dilansir dari CNN, Lizzie dilahirkan dengan sindrom Marfanoid-progeroid-lipodistrofi, kondisi yang sangat langka yang membuatnya tidak bertambah berat badan, sehingga memengaruhi struktur wajahnya dan membuatnya satu matanya menjadi buta.

Menurutnya, cyberbullying memang telah akrab dengan dirinya selama bertahun-tahun. Dia juga diintimidasi saat tumbuh besar di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS). Kemudian, ketika dia berusia 17 tahun, seorang pengguna YouTube membuat video yang menyebutnya "wanita paling jelek di dunia" dan penindasan daring terhadap Lizzie makin mendunia.  

Banyak orang asing di dunia menyuruhnya untuk bunuh diri dan menjauh dari perhatian publik agar dia tidak membutakan orang dengan penampilannya. Namun, Lizzie dengan cepat membela diri.

"Saya mencoba untuk tidak membiarkan orang-orang online mendefinisikan saya ke dunia. Itulah satu-satunya tujuan saya dalam pikiran saya," ungkapnya.

Pada usia 31, dan setelah bertahun-tahun melakukan tur pidato, empat buku dan beberapa penampilan TV, kini Lizzie mengaku telah melunakkan pandangannya. Dia merasa perlu mengabaikan penindasan dan mendorong orang yang meremehkannya untuk melatih empati secara online.

Perasaannya masih terluka. Tapi melawan penindasan di dunia maya sekarang ini, dilakukan bukan hanya untuk membela dirinya sendiri, tapi juga membela orang dengan kondisi disabilitas atau kondisi seperti dirinya.

"Satu-satunya sesuatu akan berubah adalah jika seseorang mengubah dirinya sendiri, dan satu-satunya cara itu akan terjadi adalah jika orang dewasa sekarang memiliki empati dan penerimaan di rumah dan memahami seperti apa itu," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI