Suara.com - Karpet merupakan salah satu perlengkapan yang dapat mempercantik interior rumah. Bukan hanya fungsinya sebagai alas lantai, karpet juga dapat menjadi simbol status sosial seseorang.
Bagaimana tidak, ragam karpet dijual di pasaran mulai dari yang dibandrol hanya puluhan ribu rupiah hingga miliaran rupiah. Hal tersebut diungkapkan oleh Atta Ul Karim, seorang penjual karpet dari Al-Barkat Oriental Rugs and Carpets di Jakarta Selatan.
Lelaki kelahiran Pakistan itu mengatakan, karpet laiknya barang seni yang tidak memiliki batasan harga. "Karpet itu seperti barang seni. Jadi tidak ada batasan harga. Ada karpet seharga ratusan juta sampai satu miliar," kata lelaki kelahiran 1993 tersebut melalui siaran tertulis yang diterima Suara.com.
Di Indonesia sendiri, ada lima negara importir karpet favorit. Lima negara itu adalah Pakistan, Turki, Iran, Afghanistan, dan Kazakhstan.
Baca Juga: 4 Keistimewaan Sapi Jokowi, Rutin Dimandikan Hingga Tidur di Karpet Jutaan
Untuk urusan merawat karpet agar tetap bersih dan awet, Atta memiliki tips tersendiri.
Pertama-tama, kita tidak boleh mencuci karpet sembarangan. Jika tidak ada noda, karpet cukup dibersihkan dengan vacuum cleaner atau dibersihkan dengan sapu lidi untuk membersihkan kotoran atau debu di permukaan.
Kedua, coba jemur karpet seminggu tiga kali selama lima menit di bawah sinar matahari. Itu dimaksudkan untuk membunuh bakteri dan kuman yang ada di sela-sela karpet. "Dijemur lima menit bisa untuk mematikan bakteri," kata Atta.
Ketiga, jika karpet tersiram minuman, cukup digosok pelan dengan tisu, tidak usah keras-keras. Atta juga mengatakan bahwa karpet memiliki 'obat khusus' yang biasa dijual di pasaran. Keempat, cuci karpet sesuai kebutuhannya. "Ada yang delapan bulan sekali bisa dicuci, tergantung karpet sebenarnya. Ada juga yang empat tahun tidak dicuci malah makin bagus."
Di tokonya, Atta menjual beragam jenis karpet mulai dari karpet rajutan tangan jenis sutra serta wool yang berasal dari beberapa negara, seperti Pakistan, Iran, Afghanistan,Kashmir, Turki dan Rusia. Ada juga karpet buatan mesin pabrikanTurki, Mesir dan Iran. Selain itu, ada juga karpet Masjid (sajadah roll) serta karpet meteran yang kerap digunakan untuk memenuhi kebutuhan kantor, hotel dan rumah.
Baca Juga: Hormati Sejarah, Area Penobatan di Masjid Hagia Sophia Tak Dialasi Karpet