Suara.com - Bagi sebagian orang, masker alami, terutama dari buah-buahan, mungkin menjadi salah satu andalan dalam perawatan kulit wajah. Bahkan, ada banyak tutorial membuat masker buah DIY di media sosial yang bisa diikuti. Mereka berpikir bisa mendapat nutrisi langsung dari buah. Namun tahukah Anda, bahwa ternyata cara itu tidak direkomendasikan oleh dokter kulit.
"Misal stroberi memang vitamin C tinggi, tapi dia dalam bentuk apa dulu. Dia akan lebih kompatible kalau diserap usus daripada diserap pori kulit," kata dr. Imelda T. Pardede M. Gizi, Sp.KK dikutip dari IGTV Perdoski, Sabtu (29/8/2020).
Ia menjelaskan bahwa molekul pada buah tidak sesuai dengan kulit. Terlebih beberapa buah mengandung getah yang bisa berdampak buruk pada kulit.
"Hati-hati itu bisa merangsang pada permukaan kulit. Jadi kalau ada buah dan sayur, mending dimakan saja daripada jadi masker," ucapnya.
Baca Juga: Ampuh Banget! Begini Cara Memutihkan Wajah Belang dengan 3 Masker Alami
Ia mencontohkan, timun yang juga sering dijadikan bahan masker, sebenarnya sekadar untuk mengompres kulit yang memberikan efek sejuk.
"Tapi kalau untuk zat masuk ke dalam kulit, tidak," ujar Imelda.
Menurut Imelda, kulit yang sehat sebenarnya bisa didapatkan jika nutrisi yang dikonsumsi tercukupi. Kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup sangat diperlukan untuk perawatan kulit dari dalam.
"Selain nutrisi, barrier juga diperlukan dari luar. Jadi pelembab itu mengoptimalkan (kondisi) kulit," ujarnya.
Baca Juga: Berbahan Sperma, Masker Wajah Ini Ampuh Atasi Jerawat dan Keriput