Suara.com - Baru-baru ini, filter jerawat di media sosial Instagram maupun TikTok ramai diperbincangkan. Banyak warganet menilai, filter yang kebanyakan digunakan untuk menjebak pasangan atau lawan jenis untuk melihat ketulusan mereka ini merupakan acne shaming.
Ya, tak sedikit yang berpendapat bahwa filter jerawat ini seakan tidak sensitif dan malah dapat melukai para pejuang jerawat yang sedang mengatasi permasalahan kulit itu.
Untuk diketahui, acne shaming merupakan keadaan di mana seseorang memberikan respon negatif baik secara verbal maupun nonverbal kepada seseorang yang memiliki jerawat.
Acne shaming memang marak terjadi, hal ini dibuktikan oleh sebuah survei yang dilakukan oleh Himalaya, brand produk kesehatan dan perawatan diri, melalui siaran pers yang Suara.com terima.
Baca Juga: Beragam Manfaat Asam Glikolat, dari Mencerahkan Wajah Hingga Cegah Penuaan!
Survei yang dilakukan pada lebih dari 1000 perempuan yang mengalami masalah jerawat di lebih dari 10 kota besar di Indonesia ini, menemukan bahwa 77 persen pejuang jerawat pernah mengalami acne shaming dalam bentuk yang berbeda-beda.
Sebanyak 58 persen pejuang jerawat menyatakan bahwa mereka pernah menerima komentar buruk langsung seperti diejek atau dicemooh di depan muka mereka.
Sementara 38 persen pejuang jerawat pernah mengalami acne shaming dalam bentuk nonverbal seperti gestur, tatapan, dan ekspresi wajah yang menunjukkan rasa jijik. Tidak hanya itu, 20 persen pejuang jerawat juga menerima perlakuan tidak menyenangkan seperti dinyinyirin atau dibicarakan di belakang mereka.
Saat digali lebih dalam, yang lebih menyedihkan ternyata para pejuang jerawat mengalami acne shaming dari orang-orang terdekat mereka. Hal ini terbukti dengan sebanyak 52 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka menerima acne shaming dari teman sebaya mereka.
Bahkan 23,3 persen pejuang jerawat menerima acne shaming dari orangtua, dan 23,8 persen dari saudara atau keluarga terdekat mereka. Lebih lanjut, survei ini juga menunjukkan dampak dari masalah jerawat pada kesehatan mental.
Baca Juga: Jerawat di Hidung Bikin Kesal, Ini 5 Resep Ampuh untuk Mengatasinya
Data tersebut menunjukkan masalah jerawat tidak hanya menyerang fisik tapi juga dapat menjadi beban bagi mental pejuang jerawat. Hal ini lantaran orang-orang terdekat yang seharusnya dapat menjadi support system mereka justru memberikan komentar negatif.
Akibat dari acne shaming tersebut secara spesifik, ternyata menjadikan sebanyak 73 persen pejuang jerawat merasa tidak percaya diri, 60 persen merasa kurang menarik, dan 52 persen merasa malu.
Perasaan tersebut jika berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama, dapat berpengaruh pada kesehatan mental pejuang jerawat. Terbukti 20 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka frustasi, bahkan 13 persen mengalami depresi karena jerawatnya.
Melihat dampak acne shaming yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental, maka sudah seharusnya isu ini menjadi pembicaraan yang umum. Sehingga semakin banyak orang yang memiliki kesadaran dan dapat menyikapi masalah jerawat dengan lebih bijaksana.