Gaet Wisatawan ke Bali, Hotel dan Maskapai Akan Kasih Paket Liburan

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 19:23 WIB
Gaet Wisatawan ke Bali, Hotel dan Maskapai Akan Kasih Paket Liburan
Bandara Internasional Ngurah Rai Sepi. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri pariwisata Indonesia amat terpukul akibat pandemi Covid-19. Dan untuk merangsang kembali gairah wisata di masa adaptasi kebiasaan baru, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) resmi menandatangani kerjasama penyediaan paket perjalanan wisata yang terjangkau dan aman bagi wisatawan domestik.

"Ada dua hal yang harus diperhatikan kalau mau meningkatkan jumlah penumpang pesawat dan okupansi hotel di daerah wisata. Pertama, confidence (kepercayaan) masyarakat untuk kembali terbang bisa ditingkatkan dengan menjalankan protokol kesehatan. Kedua, dari sisi pricing harus terjangkau sehingga orang tertarik pergi karena tidak memberatkan," ujar Hariyadi dalam acara Penandatanganan Kerjasama INACA dan PHRI di Novotel Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Sabtu (29/8/2020).

Hariyadi, bos grup Sahid sekaligus pemilik jaringan hotel di Indonesia, menyebut solusi merangsang ekonomi dari wisata yaitu dengan membuat wisatawan berkegiatan menggunakan pesawat dan hotel.

Penandatanganan Kerjasama INACA dan PHRI di Bali. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Penandatanganan Kerjasama INACA dan PHRI di Bali. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Mengandalkan hidup dari pariwisata, Provinsi Bali jadi daerah yang paling terpukul. Ini juga yang akhirnya membuat INACA dan PHRI harus berkolaborasi menghadirkan paket menarik.

Baca Juga: Amankah Wisata Bali Saat Pandemi Covid-19?

"Asosiasi hanya memberikan payung dan menjembatani. Nanti pembahasannya dilakukan masing-masing tim dari airline dan hotel. Kalau paketnya menarik dan harganya terjangkau, saya yakin bisa menggerakkan masyarakat untuk bepergian lagi," kata Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja.

Lelaki yang juga CEO PT Whitesky Aviation itu mengatakan bahwa kerjasama ini termasuk dalam rangkaian Safe Travel Campaign yang akan terus dilakukan hingga akhir tahun 2020, menyambut libur akhir tahun.

Tantangan lain juga terjadi di Bali, misalnya saat long weekend 17 Agustus dan tahun baru islam lalu memang menunjukkan angka kunjungan yang signifikan.

Tapi sayang, setelah selesai, di saat weekday Bali kembali sepi dan kosong melompong.

Jadi, salah satu untuk menghidupkan kembali suasana weekday di Bali bisa dengan cara berinovasi membuat paket wisata menarik, seperti work from hotel, atau school from hotel sembari liburan bersama keluarga dan anak-anak.

Baca Juga: Imbas Covid-19 di Bali: Pariwisata Landai, Warga Kembali Bertani

"Nantinya bukan tidak mungkin kegiatan Work From Home dan School From Home berganti jadi Work From Hotel dan School From Hotel, sambil liburan," kata Hariyadi.

Sementara itu, wisatawan Bali memang mayoritas didominasi wisatawan luar negeri 70 persen, dan sisanya wisatawan lokal hanya 30 persen. Ketika penerbangan internasional ditutup, yang merupakan jalur masuk utama, jadilah Bali terseok-seok. Bahkan menurut data Pemprov Bali, data perekonomian turun -10,89 persen.

"Di Bali, kapasitas kamar hotel yang tersedia ada 140.000. Sejak pandemi, yang tutup hampir 80 persen. Bayangkan saja, di Nusa Dua hanya ada 4 hotel yang buka. Akibatnya di kuartal II ekonomi Bali minus 10,98 persen," pungkas Hariyadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI