Filter Jerawat di Medsos Dibikin Prank, Dinda Safay: Ini Bukan Tren!

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 18:39 WIB
Filter Jerawat di Medsos Dibikin Prank, Dinda Safay: Ini Bukan Tren!
Ilustrasi Filter Jerawat di Medsos. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Filter foto dan video dalam beberapa media sosial, seperti Instagram dan TikTok, memang tengah menjadi tren yang diminati oleh warganet. Meski kerap disambut positif, ternyata da yang menimbulkan kontroversi, yaitu filter jerawat atau 'acne'.

Filter ini membuat seseorang yang menggunakannya menjadi terlihat berjerawat. Sayangnya, filter ini justru ramai-ramai digunakan untuk memberi jebakan pada pasangan atau lawan jenis. Mereka ingin melihat reaksi apa yang diberikan seseorang, saat melihat wajah mereka berjerawat.

Hal ini pun dinilai sebagai acne shaming dan tidak sensitif terhadap perasaan seseorang yang tengah berjuang mengatasi wajahnya yang berjerawat.

Ramai-ramai warganet berpendapat mengenai hal tersebut. Di Twitter, cuitan @elsyandria menjadi viral dengan mendapat lebih dari 1700an likes.

Baca Juga: Jerawat di Hidung Bikin Kesal, Ini 5 Resep Ampuh untuk Mengatasinya

"Lagi ramai prank pake filter acne ke gebetan atau pacarnya, kok aku ngerasa gak nyaman ya liatnya. Kayak apa, sih, tujuannya untuk apa gitu. Banyak yang ngerasa sedih untuk orang-orang yang pernah merasakan ditolak atau diskriminasi karena acne, loh," tulisnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, menjadi acne fighter tidak semudah menjebak pasangan dan melihat ketulusannya.

"Jadi tolong gak usah prank orang-orang seolah kalian jerawatan parah untuk mencari simpati padahal di luar sana hal itu menjadi rasa insecure orang lain," katanya.

Sedangkan di Instagram, influencer dan YouTuber Dinda Safay juga berpendapat hal yang sama. Perempuan yang memiliki 107 ribu pengikut tersebut mengutarakan pendapatnya, yang merasa miris dengan jebakan wajah berjerawat tersebut.

"Jangan pakai filter ini kalau buat ngeprank orang. Lihat orang-orang di sekelilingmu," kata Dinda.

Baca Juga: Pengakuan Orang yang Minum Air Kencing Untuk Turunkan BB dan Usir Jerawat

"Ada orang yang dalam kondisi kayak gini, dan mereka jadi insecure lihat kayak gini. Dan merasa terhina. Dude, ini bukan tren, pahami setiap orang. Ada yang kayak gini dan mereka lagi survive, lho," ujar dia.

Dalam keterangan videonya, Dinda juga menceritakan bagaimana ia juga pernah berjuang untuk mengatasi jerawat di wajahnya.

"Jujur aku bangga sama usaha aku dari dulu nyoba skincare sampe berjuta-juta karena untuk ke titik ini tuh tidak segampang itu, aku mulai menghargai proses karena percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil, mulai cinta sama skincare bahkan mengganggap itu sebagai me time, dan yang paling penting aku jadi sayang sama diri sendiri," kata dia.

Ia juga berpesan, bahwa ada pelajaran penting yang ia petik, yakni belajar untuk tidak menanyakan hal-hal seperti "kenapa jerawatan?" atau hal sensitif lainnya.

"Karena kita tidak pernah tahu apa yang dirasakan dan akibatnya oleh orang tersebut. Peluk erat pejuang acne," ungkapnya.

Seperti diketahui, Dinda kerap dihujat karena sejumlah unggahan sensasional, terutama saat ia berbagi tips mengenai pencegahan penularan virus Covid-19 beberapa bulan lalu.

Namun kini, saran Dinda yang bijak melarang body shaming itu menuai respon positif. Banyak warganet memujinya.

"Thank you Dinda sudah mewakikkan suaraku, jujur sedih banget liat orang-orang yang pake filter 'acne' buat nunjukin cowo yang bener nerima apa adanya atau bukan. Guys, sumpah ga lucu," tulis @faradillafaisaal.

"Terimakasih, ka Din, sudah berani menyuarakan hal ini. Ketika semua orang berusaha percaya diri, tapi malah ada hal kaya gini yang bagi beberapa orang itu menyakitkan," kata @eviasalma.

"Masalah acnefighter dibikin lelucon. Galucu sumpah, banyak-banyak Istighfar deh," pesan@zaharaaputriii.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI