Bisakah Seorang Tertular Virus Corona Saat di Kabin Pesawat? Ini Kata Ahli

Jum'at, 28 Agustus 2020 | 20:33 WIB
Bisakah Seorang Tertular Virus Corona Saat di Kabin Pesawat? Ini Kata Ahli
Pergi dengan pesawat di tengah pandemi Covid-19. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu kekhawatiran ketika pergi naik pesawat di tengah situasi pandemi ialah risiko terjadinya penularan di dalam kabin. Wajar, anggapan ini menguat lantaran orang mesti berada di dalam pesawat berjam-jam dengan aliran udara yang itu-itu saja. 

Tapi benarkah anggapan tersebut?

Anggapan ini dibantah CEO Rumah Sakit Medistra, Dr. Dini Handayani, MARS, FISQua. Ia mengatakan bahwa sejak 2015 lalu pesawat sudah dilengkapi dengan teknologi  High Efficiency Particulate Air (HEPA), sistem yang mampu memfilter udara.

"Filter ini membersihkan udara dari virus, kuman, dan partikel penyakit lainnya. Jadi digunakan di Rumah Sakit dan pesawat. Di ruang operasi, HEPA filter bekerja tiap 5 menit," ujar Dr. Dini di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: Pegawai Terpapar COVID-19, Ini Langkah Suzuki untuk Pabrik Tambun

Sementara di pesawat tiap 3 menit HEPA mengeluarkan udara di dalam kabin, dan menggantinya dengan udara dari luar. Jadi bisa dipastikan bahwa 99,99 persen HEPA ini efektif mengurangi risiko penularan Covid-19 di pesawat.

Kabin Pesawat. (Suara.com/Dini Afrianti)
Kabin Pesawat. (Suara.com/Dini Afrianti)

Pernyataan Dr. Dini kemudian diperkuat oleh hasil riset terbaru yang dikeluarkan Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang menemukan penularan Covid-19 kepada penumpang saat berada di kabin pesawat nyaris tidak ada.

"Riset MIT dilakukan sejak bulan Februari sampai awal Agustus kemarin. Hasilnya hanya 1 penumpang tertular Covid dari 4.300 penumpang penerbangan di Amerika Serikat yang disurvei. Artinya teknologi HEPA yang memfilter udara di kabin pesawat terbukti bekerja dengan baik," ungkap Dr. Dini.

Pembuktian terbang dengan pesawat juga semakin aman dijamin saat setelah dan sebelum penerbangan kata dr. Dini pihak maskapai akan melakukan pembersihan tingkat tinggi. Di mana barang-barang yang pernah disentuh penumpang akan disemprot dengan desinfektan.

Ada juga kata Dr. Dini, beberapa pesawat yang mensterilisasi pesawat dengan sinar UV setelah melakukan penerbangan, sehingga aman digunakan untuk penerbangan selanjutnya.

Baca Juga: Tiongkok Mulai Produksi Massal Vaksin Virus Corona Covid-19!

Sementara itu berdasarkan pengalaman suara.com terbang ke Bali dengan AirAsia. Meski awalnya takut karena pandemi belum usai, tapi selama perjalanan maskapai cukup menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Termasuk di antaranya penumpang tidak boleh melepas masker kecuali untuk minum atau makan. Di tambah untuk bisa terbang harus mendapat status sehat oleh swab test atau rapid test. Pemeriksaan suhu saat tiba, dan diberikan hand sanitizer.

Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]
Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]

Uniknya, saat tiba di kabin pesawat, dari 3 kursi yang ada, penumpang hanya boleh mengisi kursi penumpang kanan dan kiri, sedangkan bagian tengahnya harus dibiarkan kosong. 

Ditambah saat turun, jika biasanya menumpuk di kabin seraya berdiri. Kini, perilaku itu tidak lagi boleh dilakukan, penumpang harus menunggu penumpang terdepan keluar dengan durasi 30 detik per orang.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI