Suara.com - Sebagian tempat wisata dalam negeri sudah kembali dibuka di masa new normal saat ini. Sehingga sarana transportasi seperti kereta api jarak jauh termasuk kereta api bandara juga sudah beroperasi kembali.
Sebagai salah satu transportasi penunjang warga Jabodetabek yang hendak menuju bandara, kereta api bandara atau KA Bandara menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, memiliki estimasi waktu yang lebih cepat dan lebih bebas hambatan.
Mengikuti jadwal keberangkatan paling awal pukul 05.10 WIB, pada Jumat (28/8/2020) Suara.com pertama kalinya menjajal kereta api bandara di masa new normal.
Meminimalisir kontak fisik, pihak kereta api bandara merekomendasikan pemesanan tiket melalui online pada website resmi mereka yaitu Railink. Prosesnya pembayarannya juga cukup mudah bisa melalui kartu kredit, debit, m-banking, hingga uang digital yang sedang booming saat inu
Baca Juga: Gelar Survei, KPAI Temukan Minimnya Protokol Kesehatan di Sekolah
Uniknya, untuk pemesanan pagi hingga pukul 07.00 WIB, tiket kereta api bandara hanya dibandrol Rp 50 ribu. Padahal tiket normal yang biasa beredar adalah Rp 75 ribu.
Saat tiba di stasiun KA Bandara Manggarai, kita bisa langsung menghampiri mesin tiketing, cukup memasukkan kode booking dan nomor ponsel, maka tiket akan langsung tercetak dan bisa digunakan.
Mengingat jadwal paling awal, maka saat itu tidak ada penumpang lain yang menaiki kereta bandara tersebut, hanya suara.com seorang diri.
Di pasang sekat antar kursi
Alih-alih mencoret kursi penumpang tidak bisa digunakan dengan tanda X dan jaga jarak antar penumpang, ternyata pihak KA Bandara lebih memilih untuk memasang sekat kaca di antara kursi.
Baca Juga: Keren Banget, ITB Bikin Sistem Pemantau Jaga Jarak Otomatis
Semua kursi yang ada di kereta terpasang sekat kaca tanpa terkecuali. Sekat kaca cukup besar dengan tinggi satu meter dan lebar hampir setengah meter.
Ditambah jika biasanya banyak petugas yang lalu lalang, saat pandemi ini sangat sedikit petugas yang terlihat.
Bahkan saat tiba karena tertidur, penumpang bisa tidak tahu informasinya, sampai tersadar sendiri, karena tidak ada satupun petugas di dalam kereta pada saat itu.