Kurangi Limbah Fashion, Desainer Ini Bikin Busana Multifungsional Wardrobe

Jum'at, 28 Agustus 2020 | 07:10 WIB
Kurangi Limbah Fashion, Desainer Ini Bikin Busana Multifungsional Wardrobe
Busana Modest Fashion Timeless. (Dok: Rosie Rahmadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Busana tertutup atau modest fashion tak selalu identik dengan agama atau suku tertentu. Bahkan peminatnya makin meluas dari berbagai kalangan.

Hal itu yang membuat desainer Rosie Rahmadi mengangkat modest fashion pada Global Talent Digital 2020 yang diadakan oleh Russia Fashion Council. Rosie menjadi satu dari lima desainer Indonesia yang berhasil lolos  kurasi dan ikut serta dalam virtual fashion show acara tersebut.

Ia akan memamerkan koleksinya yang diberi nama 'Kalopsia'. Rosie menjelaskan bahwa Kalopsia diambil dari istilah Yunani yang berarti khayalan, di mana segala sesuatu tampak lebih indah dari yang sebenarnya.

"Itulah yang saya rasakan tentang fashion. Seperti sebuah delusi yang Indah di depan, tetapi di balik itu semua ada sesuatu yang sangat mendesak untuk mengurangi  konsumerisme berlebihan dan impact limbah fashion yang begitu banyak," kata Rosie dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga: Pandemi, Perusahaan Ini Beri Stimulus Untuk Industri Fashion dan Kecantikan

Busana Modest Fashion Timeless. (Dok:  Rosie Rahmadi)
Busana Modest Fashion Timeless. (Dok: Rosie Rahmadi)

Rosie menjelaskan, koleksi Kalopsia menggunakan warna-warna dengan tone natural dengan bahan utama linen, katun dan viscose. Yang tidak berubah, tetap konsisten dengan kenyamanan siluet A line & H line sebagai ciri khasnya.

Beberapa item makrame sengaja didesain bisa dilepas pasang dengan pakaian lain untuk memberikan kesan unik. Koleksi ini terdiri dari beberapa item seperti atasan, tunik, palazzo, outer dan dress yang masing-masing bisa berganti fungsi.

“Diharapkan dari Kalopsia ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat, bagaimana ketika kita kreatif tidak perlu memiliki banyak pakaian, cukup beberapa helai saja tetapi sangat fungsional untuk berbagai kesempatan sehingga konsumsi atas fashion bisa lebih bertanggung jawab” katanya.

Menurut Rosie, konsep multifungsional wardrobe sangat berkontribusi dalam mengurangi limbah fashion. Karena dalam multifungsional desain, pakaian dibuat timeless sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Satu item yang kita gunakan bisa distyling sedemikian rupa dan dapat digunakan untuk berbagai gaya dan suasana” ujarnya.

Baca Juga: MUFFEST 2021 Akan Hadir dengan Mengedepankan Protokol Kesehatan

Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, memiliki kebutuhan terhadap pakaian modest yang sangat tinggi. Akan tetapi hal itu tidak diimbangi dengan  kesadaran dan edukasi mengenai pakaian yang berkelanjutan.

Menurut Rosie, limbah fashion yang berlebihan telah menjadi masalah besar yang seharusnya jadi perhatian.

“Di tengah pandemi, dunia fashion diharapkan mengambil perubahan ke arah yang lebih sustainable dan  durable.  Fashion designer sebagai satu bagian yang penting dalam dunia mode memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mengubah pola pikir masyarakat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI