Suara.com - Meghan Markle belakangan ramai dibicarakan setelah menyuarakan kekhawatirannya soal pemilihan presiden AS mendatang.
Lewat event When All Women Vote, sang Duchess of Sussex mengajak warga negara Amerika Serikat untuk turut serta dalam pemilu demi masa depan Amerika.
Sayangnya, pernyataan Meghan Markle tersebut menuai kontroversi karena dianggap menyuarakan pandangan politik. Padahal, anggota keluarga kerajaan Inggris biasanya tidak membeberkan pandangan politik mereka.
Meski begitu, hal ini tidak menghalangi Meghan Markle untuk tetap bersuara. Belum lama ini, sang Duchess melakukan diskusi dengan aktivis HAM Gloria Steinem.
Dalam pembicaraan tersebut, Meghan Markle kembali membahas kekhawatirannya soal tekanan para pemilih di pilpres mendatang.
Tidak hanya itu, Meghan Markle juga menyebutkan sosok Pangeran Harry dan memujinya sebagai seorang feminis.

Melansir Daily Star, Gloria Steinem menyebutkan bahwa seseorang bisa menjadi "feminis, maskulin, dan laki-laki" pada saat bersamaan.
"Seperti suamiku!" tanggap Meghan Markle kala itu.
Rupanya, Pangeran Harry juga pernah bertemu dengan Gloria Steinem. Suami Meghan Markle tersebut menyatakan secara langsung bahwa dirinya seorang feminis.
Baca Juga: Merasa Menderita Jadi Bangsawan, Meghan Markle Dituduh Abaikan Saran Mertua
Fakta ini membuat Meghan Markle merasa bersyukur. Meghan juga mengatakan bahwa Pangeran Harry akan menjadi contoh yang baik bagi anak mereka, Archie.