Suara.com - Pandemi bukan menjadi penghalang bagi para desainer busana muslimah. Meski penjualan busana turun karena pesta dan berbagai pertemuan berkurang saat pandemi, tapi para desainer tetap memutar otak.
Seperti yang dilakukan desainer busana muslimah Dini Fitriyah, CEO Mouza yang kini berinovasi menjual busana satu set dengan masker. Bukan masker biasa, selain memastikan keamanan, kenyamanan, tapi juga matching dengan busana.
"Kemarin nggak banyak sih cuma turun (penjualan) 30 persen, karena kita langsung gerak cepat, masker sama kerudung, buat set masker sama baju. Jadi upselling, kalau biasanya orang beli gamis doang, ini jadi beli gamis sama masker, jadi nambahin omset," ujar Dini Fitriyah saat dihubungi suara.com, Rabu (26/8/2020).
Tidak sekadar menambah omset, tapi dalam hal ramah lingkungan membuat masker memanfaatkan bahan-bahan kecil yang tersisa, sehingga mengurangi limbah fesyen yang selama ini juga kerap menjadi masalah lingkungan.
Baca Juga: Viral Lamaran Tema Doraemon, Baju hingga Hijab Penuh Wajah Doraemon
"Itu masker polanya kecil, jadi kita nggak ada kain kebuang, jadi ramah lingkungan," tutur Dini.
Selain masker yang matching dan fashionable, tapi kualitasnya juga tetap terjaga untuk menghalau virus. Perempuan yang menetap di Bandung ini mengaku masker yang dibuatnya akan diriset dan dites lebih dahulu.
"Kalau saya untuk kain masker saya risetnya sampai cuci, jemur, dicoba, karena sebelum diproduksi dicoba dulu selama 4 jam dipakai engap (sesak) nggak? Kalau engap ya nggak jadi produksi," jelas dia,
Dini juga menyebutkan masker yang dibuatnya bisa dipakai bolak balik, ada yang bermotif sesuai dengan busana yang dibelinya, dan dibaliknya masker berwarna polos, bisa sandingkan dengan berbagai busana lainnya.
"Matching maskernya nggak polos biasa, dicombine ada motif. Kalau motifnya bisa bolah balik, ada yang polos ada yang motif," tutupnya.
Baca Juga: Bintangi 'Ranah 3 Warna', Amanda Rawles Pertama Kali Pakai Hijab di Film