Meghan Markle Buka Suara Soal Pilpres AS, Gelar Duchess Terancam Dicabut

Selasa, 25 Agustus 2020 | 15:40 WIB
Meghan Markle Buka Suara Soal Pilpres AS, Gelar Duchess Terancam Dicabut
Meghan Markle. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak mundur dari anggota keluarga senior kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan Meghan Markle sudah melepas gelar HRH (His/Her Royal Highness) serta brand Sussex Royal.

Harry dan Meghan juga tidak lagi ikut berpartisipasi dalam sejumlah tur dan aktivitas kerajaan lainnya. Meski begitu, keduanya masih mempertahankan gelar Duke dan Duchess of Sussex.

Belum lama ini, Meghan Markle menjadi perdebatan setelah menyuarakan pendapat politiknya seputar pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan digelar pada November 2020.

Melansir laman Marie Claire, Meghan Markle sebelumnya tidak bisa menyuarakan opini soal politik karena masih tergabung dalam anggota keluarga kerajaan Inggris.

Baca Juga: Terungkap, Ini Sebab Meghan Markle dan Kate Middleton Kelihatan Tidak Akur

Namun, pada acara When We All Vote, Meghan Markle menyuarakan pendapatnya dan mengajak publik untuk berpartisipasi dalam pemilu.

"Kita semua tahu apa taruhannya pada pemilu tahun ini," ujar Meghan Markle.

"Jika kau tidak pergi dan ikut memilih, maka kau terlibat dalam hal yang salah. Jika kau sudah merasa puas, maka kau bersalah. Di tengah situasi negara yang tidak memuaskan, menggunakan hakmu untuk memilih bukan cuma sekadar solusi, ini untuk warisan negara ini."

Meghan Markle bicara tentang politik. (Twitter/@WhenWeAllVote)
Meghan Markle bicara tentang politik. (Twitter/@WhenWeAllVote)

Pernyataan Meghan Markle tersebut memang disampaikan secara netral. Meghan Markle juga masih merupakan warga negara Amerika.

Meski begitu, beberapa orang mengkritik Meghan Markle karena telah mengutarakan pandangan politiknya dan terlihat "berkampanye" melawan Trump.

Baca Juga: Selalu Fashionable, Penata Rambut Ungkap Hal yang Dilakukan Meghan Markle

"Ratu Elizabeth harus mencabut gelar Sussex. Mereka tidak bisa menjadi anggota kerajaaan dan bicara soal pilpres negara lain serta jelas-jelas menunjukkan dukungan pada satu pihak," kritik pembawa acara Inggris, Piers Morgan.

Keputusan Meghan Markle untuk mengajak orang-orang ikut pemilu ini juga dirasa bertentangan dengan protokol kerajaan Inggris yang melarang pembicaraan soal politik.

"Dia bisa melakukan apa yang dia inginkan, tapi dia tidak boleh membuat pernyataan politik yang mendukung selama masih bergelar Duchess of Sussex. Anggota kerajaan tidak boleh melakukan itu," tambah Piers Morgan.

"Jika Meghan dan Harry benar-benar ingin bebas dari keluarga kerajaan, mereka harus berhenti menggunakan gelar kerajaan."

Meghan Markle. (Shutterstock)
Meghan Markle. (Shutterstock)

Di sisi lain, banyak pula yang mendukung Meghan Markle dan menganggapnya berhak mengutarakan pendapat soal politik.

"Aku akan senang melihat energi ini digunakan untuk mengkritik kekacauan yang dibuat Pangeran Andrew. Atau tidak ada yang lebih buruk dibandingkan perempuan dengan kulit berwarna yang memiliki suara?" ungkap penulis Omid Scobie.

"Jika mereka yang menyerang Meghan sudah melihat videonya, mereka akan tahu bahwa dia hanya meminta orang-orang untuk memilih dan menganggap pilpres secara serius. Ya, kita bisa menebak siapa yang dia dukung, tapi apa dia mengatakannya? Tidak. Tidak ada alasan untuk menjatuhkannya," tambah yang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI