Gaji Ratusan Juta, Lelaki Ini Tetap Ingin Dapat Bantuan Finansial Orangtua

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 24 Agustus 2020 | 18:47 WIB
Gaji Ratusan Juta, Lelaki Ini Tetap Ingin Dapat Bantuan Finansial Orangtua
Ilustrasi lelaki. [Shuttterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahkamah Agung Italia memutuskan untuk menolak permohonan seorang lelaki berusia 35 tahun yang masih mengharapkan bantuan keuangan dari orangtuanya.

Keputusan tersebut dianggap bersejarah karena menandai berakhirnya kasus sepanjang lima tahun di mana seorang guru musik paruh waktu yang memperoleh penghasilan tahunan sebesar 20.000 Euro atau sekitar Rp. 346. 524.388, mengklaim tetap membutuhkan bantuan keuangan dari orangtuanya.

Dalam putusan awal, hakim Tuscany benar-benar mengabulkan tuntutan berupa tunjangan bulanan sebesar 300 euro (Rp 5.197.865) dari orangtuanya. Namun keputusan tersebut kemudian dibatalkan oleh pengadilan saat banding beberapa waktu lalu oleh Mahkamah Agung Italia.

Hakim memutuskan bahwa dukungan keuangan orangtua pada lelaki berusia 35 tahun tidak bisa terus berlanjut.

Baca Juga: Remaja Ikut Nonton Adegan Ciuman di Film, Orangtua Harus Bagaimana?

"Orang dewasa pasti akan menemukan cara untuk menghidupi dirinya sendiri. Anak (dewasa) bagaimana juga harus secara aktif mencari pekerjaan untuk memastikan mata pencaharian secara mandiri," tulis hakim Maria Cristina Giancola, yang mengetuai panel juri.

Giancola mengatakan bahwa kesulitan menemukan pekerjaan tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk membebani keuangan orangtua. Kecuali jika adanya masalah gangguan fisik atau mental, maka orangtua berkewajiban untuk membantu keuangan anaknya hingga dewasa.

Keputusan tersebut diperkirakan akan sangat memengaruhi sebagian besar populasi Italia. Dikutip Suara.com dari Oddity Central, fenomena orang dewasa didukung finansial oleh orangtuanya dianggap begitu meluas di negara Eropa.

Bahkan ada istilah untuk menggambarkan fenomenda tersebut dengan sebutan bayi dewasa yang terus hidup hingga bergantung pada orangtua. Di Italia, bayi dewasa disebut "bamboccioni".

"Italia bukan satu-satunya negara yang mengalami ini. Kaum muda Italia harus lebih berani, harus menemukan kemauan untuk mengambil risiko, tapi itu sulit jika ibumu terus membawakanmu secangkir kopi ke tempat tidur setiap pagi," kata Gian Ettore Gassani, kepala Asosiasi Pengacara Perkawinan Italia kepada CNN.

Baca Juga: Kecolongan Anak Akses Konten Pornografi, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Aturan yang disambut baik itu diharapkan dapat 'memaksa' kaum muda Italia untuk lebih mandiri. Gassani mengklaim bahwa saat ini salah satu dari tiga gugatan perceraian di Italia terkait dengan beratnya dukungan finansial untuk anak-anak dewasa bagi pasangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI