Wajib Tahu, Ini Kemampuan yang Mesti Dimiliki Pemandu Wisata Virtual

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 22 Agustus 2020 | 13:45 WIB
Wajib Tahu, Ini Kemampuan yang Mesti Dimiliki Pemandu Wisata Virtual
Ilustrasi tour guide, pemandu wisata, travel asisten [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi pandemi virus corona menuntut pelaku industri pariwisata memutar otak untuk menghadirkan virtual tur ke sejumlah destinasi. Inisiasi ini dilakukan agar para wisatawan tetap bisa mengunjungi destinasi melalui virtual di tengah pandemi.

Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku pariwisata. Terutama bagi para pemandu wisata, yang menjadi salah satu ujung tombak untuk memperkenalkan suatu destinasi.

Oleh sebab itu, Co Founder Autorin, Reza permadi , yang berfokus pada teknologi dalam industri pariwisata berkelanjutan mengatakan bahwa para pemandu wisata membutuhkan kemampuan khusus untuk bisa beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini.

"Skill pembeda pertama kepercayaan diri, awal banyak teman-teman pemandu wisata yang ngomong langsung, ini dia ngomong wisatawannya kan di mute kadang dia tidak percaya diri nanti engga ada yang ngomong, itu salah satu keahlian," ungkap Reza Permadi saat ditemui di acara "Transformasi Digital: Tur Virtual Interaktif" di Grand Mercure Kemayoran, Sabtu, (22/8/2020).

Baca Juga: 4 Pengelola Wisata di Puncak Bogor Kena Surat Teguran dari Satgas COVID-19

Ilustrasi virtual tour. [Shutterstock]
Ilustrasi virtual tour. [Shutterstock]

Kemampuan lain yang juga harus dimiliki ialah interpretasi. Reza menjelaskan, bahwa kemampuan untuk bisa menarasikan dan mendeskripsikan suatu destinasi menjadi kunci saat memandu wisata virtual.

"Karena tidak langsung di lokasi pemandu wisata harus bisa menceritakan walaupun hanya sekadar gambar ini gunung apa pantai apa, dan harganya dan lain sebagainya yang harus dipertahankan dan diperkenalkan dari wisatawan virtual kan mencari informasi,"ujar Reza.

Pada sesi tertentu, nantinya para wisatawan virtual juga bisa mengajukan pertanyaan terkait dengan destinasi yang mereka kunjungi. Salah satu yang cukup menarik, bahwa ternyata wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh secara virtual.

"Jastip oleh-oleh pasti selalu ada yang beli oleh oleh ada yang jualan oleh oleh apa mereka ada aja yang beli apalagi misalkan jalan-jalan ke Yogyakarta atau misal ke Sumba, banyak sekali yang membeli oleh-oleh.

Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf / Baparekraf, Muhammad Neil El Himam juga mengatakan bahwa konsep interaktif diangkat agar tidak menghilangkan sensasi dan pengalaman yang didapat wisatawan ketika berwisata secara langsung.

Baca Juga: Ziarah Pangeran Jaga Lautan, Wisatawan Keluhkan Pungli Oknum Pulau Cangkir

Neil mengatakan, walau tur diikuti melalui aplikasi konferensi video, namun peserta dapat berinteraksi dengan pramuwisata yang akan memandu langsung dari obyek wisata. 

Sebagai tindak lanjut kegiatan daring “Transformasi Digital: Tur Virtual Interaktif”, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, menjelaskan Kemenparekraf juga akan memfasilitasi pelatihan dan pendampingan secara daring dalam membuat tur virtual bagi pramuwisata serta pengelola desa wisata selama 10 hari untuk masing-masing batch.

Ilustrasi wisata Indonesia. (Dok : Kemenparekraf)
Ilustrasi wisata Indonesia. (Dok : Kemenparekraf)

Dalam periode pertama ini akan dilaksanakan sebanyak 5 batch bagi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali,Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Batch pertama akan dimulai pada 26 Agustus 2020 dengan perkiraan selesai keseluruhan batch pada awal Oktober 2020.

Sedangkan wilayah bagian barat akan dilaksanakan pada periode kedua dengan waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI