Siasati Situasi Pandemi, Kemenparekraf Dukung Tur Wisata Virtual

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 22 Agustus 2020 | 13:22 WIB
Siasati Situasi Pandemi, Kemenparekraf Dukung Tur Wisata Virtual
Ilustrasi virtual tour. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 menutut pelaku pariwisata dan industri kreatif mencari cara untuk tetap bisa tetap bertahan di tengah situasi yang tidak menentu. Seperti diketahui, sejumlah tempat wisata sendiri masih belum dibuka sepenuhnya untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Menyiasati kondisi itu, para pelaku industri pariwisata kini bertransformasi untuk menawarkan tur virtual. Hal ini juga sekaligus mengenalkan konsep wisata virtual interaktif pada masyarakat.

“Konsep interaktif diangkat agar tidak menghilangkan sensasi dan pengalaman yang didapat wisatawan ketika berwisata secara langsung.” kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf / Baparekraf, Muhammad Neil El Himam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (22/8/2020). 

Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. (Dok : Kemenparekraf)
Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. (Dok : Kemenparekraf)

Neil mengatakan, walau tur diikuti melalui aplikasi konferensi video, namun peserta dapat berinteraksi dengan pramuwisata yang akan memandu langsung dari obyek wisata.

Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Upacara HUT RI ke-75 di Gunung Papandayan

Neil menambahkan, dengan adanya tur virtual interaktif ini diharapkan dapat memberikan pilihan hiburan lain kepada masyarakat yang mulai jenuh di tengah pandemi.

Pengembangan kegiatan tur virtual interaktif ini merupakan peluang yang sangat besar bagi para pelaku pariwisata khususnya pramuwisata untuk tetap berkreasi dan berinovasi di tengah pandemi.

“Bukan berarti tur virtual ini dapat menggantikan wisata yang sesungguhnya. Tur ini merupakan cuplikan mengenai destinasi-destinasi wisata di Indonesia yang nantinya dapat dikunjungi ketika keadaan kembali normal," ujar Neil.

Hal ini Sesuai dengan jargon dari Kemenparekraf yaitu #DreamNowTravelTomorrow. Ia menambahkan, dengan perlahan tapi pasti, semua industri tak terkecuali industri pariwisata dan ekonomi kreatif akan bertransformasi melalui digital dan membiasakan diri dengan perkembangan teknologi.

“Cita-cita besar kami adalah ingin mewujudkan ekosistem digital supaya sinergi itu tetap ada,” kata Neil.

Baca Juga: Keren, Ada Ruang Simulasi Pendakian New Normal Bagi Pemandu Gunung!

Sebagai tindak lanjut kegiatan daring “Transformasi Digital: Tur Virtual Interaktif”, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, menjelaskan Kemenparekraf juga akan memfasilitasi pelatihan dan pendampingan secara daring dalam membuat tur virtual bagi pramuwisata serta pengelola desa wisata selama 10 hari untuk masing-masing batch.

Dalam periode pertama ini akan dilaksanakan sebanyak 5 batch bagi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali,Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Batch pertama akan dimulai pada 26 Agustus 2020 dengan perkiraan selesai keseluruhan batch pada awal Oktober 2020.

Sedangkan wilayah bagian barat akan dilaksanakan pada periode kedua dengan waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI