Suara.com - Indonesia kaya akan budaya dan tradisi, maka tak heran Tahun baru Hijriah di Indonesia disambut dengan berbagai tradisi ritual yang unik dan berbeda di tiap daerah.
Percampuran budaya masing-masing daerah dengan ajaran agama islam, menciptakan tradisi unik untuk merayakan tahun baru islam tersebut.
Intip tradisi serta ritual unik yang dilakukan hanya di Indonesia untuk menyambut tahun baru Islam berikut ini!
Tradisi Tahun Baru Islam 1 Suro – Yogyakarta
Baca Juga: 5 Tradisi Unik Memperingati HUT RI di Berbagai Daerah
Di Yogyakarta, tradisi tahun baru Islam yang sering dilakuka adalah 1 Suro oleh masyarakat Jawa. Biasanya melakukan ritual yang berbeda dari tempat lain di Indonesia, seperti lek-lekan atau tidak tidur semalaman dan ritual tuguran atau renungan diri sambil berdoa.
Tradsi 1 Suro juga disambut meriah oleh penganut aliran kepercayaan Kejawen dengan tirakatan atau selamatan tahun baru Islam.
Pada bulan Suro ini, masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai ciptaan tuhan, manusia harus selalu ingat tempatnya dan siapa dirinya dan menjauhi diri dari godaan yang bersifat menyesatkan.
Kebo Bule – Kraton Surakarta
Tradisi yang satu ini menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh warga Surakarta. Pasalnya dalam tradisi ini mereka mengarak mengikuti kerbau berwarna putih yang dianggap sebagai turunan kerbau kiyai Slamet.
Baca Juga: Pilih RS Berbeda untuk Melahirkan, Meghan Markle Tak Ingin Ikuti Tradisi
Ledug Suro – Magetan
Tradisi Ledug Suro di Magetan dalam menyambut tahun baru Islam adalah dengan ritual Ngalub Berkah Bolu Rahayu yang dipercaya dapat membawa rejeki.
Ledug Suro dilaksanakan mulai dari satu minggu sebelum tahun baru Islam dan tahun baru Jawa. Tradisi ini dilakukan dengan lomba lesung bedhug yang diikuti masyarakat sekitar serta dimeriahkan dengan acara lain seperti tari tradisional jalak lawu, wayang kulit, reog dan lainnya.
Tradisi ini diakhiri dengan kirap atau membawa roti bolu dalam bentuk lesung dan bedhug di tengah kota Magetan.
Ngumbah Keris – Jawa
Ngumbah keris atau mencuci keris adalah tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut tahun baru Islam. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan di bulan-bulan suci dan dianggap sakral.
Upacara Tabot – Bengkulu
Tabot merupakan tradisi di Bengkulu dalam menyambut tahun baru Islam untuk mengenang kepahlawanan dan kematian Husein bin Ali Abu Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW.
Tata cara dan tujuan tradisi ini mirip dengan upacara Karbala di Iran. Upacara ini dibawa oleh penyebar agama Islam di Punjab, India ke Indonesia pada saat masa penjajahan Inggris.
Tradisi upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Upacara ini hanya boleh dilakukan oleh keluarga yang berketurunan tertentu dan memiliki ketentuan lainnya, sedangkan cara yang non ritual dapat diikuti dan dilakukan oleh siapa saja.
Tradisi Bubur Suro – Jawa Barat
Tradisi Bubur Suro dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat dalam menyambut bulan Muharram. Seperti upacara Tabot, tradisi ini juga dilakukan sebagai peringatan atas wafatnya cucu Nabi Muhammad saat perang.
Tanggal 10 Muharram, semua warga menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah atau yang terkenal dengan nama bubur suro. Bubur ini akan dibawa ke masjid terdekat dengan sajian makanan lainnya.
Pawai Obor
Tradisi yang satu ini memang banyak dilakukan oleh umat Islam di Indonesia sebagai rasa syukur dan antusias umat menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharrram di beberapa daerah baik Sumatra dan Jawa.
Sejumlah masyarakat biasanya pawai membawa obor mengelilingi kampung dan sambil bershalawat ataupun berdoa.
Tiap daerah punya tradisi dan cara yang beragam dalam merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram, bagaimana tradisi tahun baru Islam di tempatmu?