Suara.com - Usia bukan halangan untuk berpetualangan dan mencari pengalaman, begitu kata Khansa Syahlaa, siswa kelas 8 SMP sekaligus pemegang rekor pendaki perempuan termuda yang telah berhasil menjejakan kakinya di seven summit Indonesia.
Di perayaan HUT RI ke-75 ini, Khansa juga tidak menyiakannya dengan mengibarkan bendara merah putih tepat pukul 09.15 WIB di puncak Gunung Patah, Bengkulu yang memiliki ketinggian 2852 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Pendakiannya di Gunung Patah ini masuk dalam bagian dari program 7 longest hiking trail atau pendakian dengan track terpanjang di gugusan pulau Nusantara.
Tidak sendiri, perempuan yang bersekolah di An Nahl Islamic school Gunung Putri, Jawa Barat ini mendaki bersama sang ayah--Aulia Ibnu dan anggota tim pendakian melalui jalur Desa Manau 9, Padang Guci, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Baca Juga: Pernah Upacara 17 Agustus di Gunung Fuji, Ini Makna Merdeka Bagi Adinda
Medan dengan vegetasi rapat karena tergolong hutan tropis yang dilalui Khansa bersama timnya ini memang mengambil jalur yang jarang dilalui pendaki. Jadi dalam tracknya tak jarang mereka membabat dahan dan ranting untuk kembali membuka jalur yang sudah tertutup bertahun-tahun lamanya.
Pacet hingga jejak hewan buas
Track jalan yang licin, curam, berbukit-bukit dan udara dingin diiringi gerimis memang cukup mengambat perjalanan. Jadi tidak aneh untuk mencapai puncaknya Khansa butuh waktu enam hari untuk mendakinya, ditambah perjalanan dari kota Medan, total butuh 10 hari lamanya.
Pacet, hewan penghisap darah, sepanjang jalan seolah menjadi teman perjalanan Khansa bersama timnya. Mereka kerap tidak sadar pacet sudah hinggap di tubuh dan menghisap darah bagai benalu.
Tapi itu tidak menyurutkan semangat untuk menaklukkan ego dan menggapai puncak gunung Patah yang tengah didaki.
Baca Juga: Rayakan HUT RI, Pemanjat Cilik Kibarkan Merah Putih di Jembatan Babarsari
"Jalurnya memang berat tapi mesti dibawa enjoy aja. Akhirnya malah ketemu yang keren-keren juga. Kami ketemu 1 danau, 2 kawah dan 1 savana. Apalagi sampai di puncaknya, terbayar semuanya. Pemandangannya indah, pokoknya keren banget." ujar Khansa melalui keterangan yang diterima suara.com, Senin (17/8/2020).
Tak cukup di sana, jejak binatang buas selama perjalanan juga ditemukan oleh tim yang bersama Khansa, dari mulai jejak kaki beruang, rusa, hingga kotoran harimau.
Serius latih fisik dan teknik simpan makanan di hutan
Menurut ayah Khansa, beratnya medan perjalanan membuat putrinya sudah membekali diri dengan melatih fisik, mental, bahkan hingga kelengkapan alat pendakian yang menunjang. Termasuk belajar metode meletakkan makanan di titik peristirahatan, cara duduk ataupun tempat membuka tenda kemah.
Makanan diletakkan secara menggantung di pohon ataupun dikubur dalam tanah, bergantung situasi track yang kerap dilalui jenis hewan tertentu. Makanan dan sampah makanan ini nantinya akan dibawa saat kembali turun. Cara ini selain ampuh mengurangi beban tas carrier sekaligus sebagai petunjuk jalan agar tidak tersesat.
"Khansa tetap rutin latihan fisik dan mental tiap akan mendaki. Alhamdulillah dia tetap semangat meski latihan dengan keterbatasan karena pandemi Covid-19 ini. Tentu saja dengan tetap patuh protokol kesehatan, pakai masker dan menjaga jarak," jelas Aulia.
Sisa dua gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Indonesia
Kini Khansa dan tim tengah dalam perjalanan turun gunung, dan diprediksi akan tiba di start track atau desa paling dalam yang berbatasan dengan hutan pada 21 Agustus 2020.
Khansa yang bercita-cita mendaki ke Gunung Elbrus, Rusia dan Aconcagua, Argentina ini sudah menjangkau lima dari tujuh gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Indonesia bersama ayahnya.
Adapun gunung yang sudah dijejaki dengan track terpanjang di Indonesia adalah Gunung Leuser Aceh, Gunung Argopuro Jawa Timur, Gandang Dewata Sulbar, Gunung Sojol Sulteng dan Gunung Patah Bengkulu.