Infografis
Suara.com - Orgasme hingga kini masih dianggap sebagai puncak dari hubungan seksual. Oleh karena itu banyak pasangan yang berupaya untuk bisa meraihnya.
Tapi faktanya, dilansir dari Shape, hanya 18 persen perempuan yang dapat mengalami klimaks melalui seks penetrasi, menurut sebuah studi tahun 2015 terhadap 1.055 wanita yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy.
Tentunya ini jadi kendala bagi sebagian orang. Karena beberapa pasangan orgasme di saat yang bersamaan dengan pasangan merupakan puncak dari segala pencapaian.
Tapi bukan berarti hal itu tidak bisa dilakukan. Ada tips dan rahasia yang mesti Anda ketahui. Yuk intip rahasianya:
Baca Juga: Kontrol Tekanan Darah hingga Tingkatkan Imun, 5 Manfaat Seks Bagi Kesehatan
Perhatikan kedua pola.
Perhatikan tentang Siapa yang biasanya mencapai klimaks pertama dan kapan? Apakah itu selalu terjadi dengan cara yang sama? Apakah Anda pernah hampir mengalami orgasme bersama?
Apakah Anda biasanya berada dalam zona nyaman untuk turun dengan satu cara saja? Perhatikan dengan tepat kapan Anda dan pasangan mengalami orgasme (atau jika tidak) sehingga Anda dapat memutuskan cara membuat strategi baru untuk mencapai orgasme bersama.
Gunakan waktumu.
Meskipun tidak ada yang punya waktu untuk sesi bercinta selama tiga jam, banyak hal baik yang datang sebelum Anda berhubungan seks. Cobalah lakukan pemanasan, orang-orang — godaan, ciuman, dan proses menjadi bergairah.
Ingat bahwa? Luangkan waktu untuk saling membangkitkan gairah sebelum berhubungan seks. Terhubung dengan cara yang berarti. Saling menggoda. Mohon untuk melakukanya. Secara fisik dan mental selaras satu sama lain sepenuhnya bahkan sebelum Anda mencapai penetrasi. Separuh pertempuran benar-benar berhubungan, dan merasa diinginkan dan diinginkan.
Baca Juga: Sering Kentut Lewat Vagina Saat Hubungan Seks, Bahayakah?
Dekatkan satu sama lain.
Kita semua pernah berada dalam situasi ketika kita hanya ingin merasakan orgasme dengan cara apa pun yang diperlukan dan secepatnya. Meskipun Anda tidak dapat sepenuhnya mengontrol orgasme Anda, Anda dapat mempelajari sinyal tubuh Anda, sehingga Anda akan tahu kapan harus mundur jika pasangan Anda tidak sependapat.
