Suara.com - Pangeran William dan Pangeran Harry memutuskan semua komunikasi selama dua bulan setelah sempat terdengar kabar bahwa salah satu dari mereka akan mundur dari keluarga kerajaa. Demikian menurut seorang penulis biografi kerajaan.
Kakak beradik itu masih sulit berbicara dan keretakan mereka akan "membutuhkan waktu untuk sembuh," kata Omid Scobie, salah satu penulis "Finding Freedom: Harry and Meghan and the Making of a Modern Royal Family," lapor The Sun.
"Saya pikir jarak antara keduanyasemakin lebar dan lebar," kata Scobie dalam sebuah wawancara di "True Royalty TV" yang ditayangkan Minggu.
William rupanya sangat marah karena Harry dan istrinya Meghan Markle pada Januari memutuskan untuk mengungkapkan untuk mundur dari keluarga kerajaan dan menjadi mandiri secara finansial.
Baca Juga: Ini Gelar Baru Putri Charlotte Jika Pangeran William Jadi Raja Inggris
“Pernyataan itu tidak dibahas secara internal. Itulah yang menyebabkan paling banyak luka bagi William, karena dia memakai dua topi, "kata Scobie.
Dia bukan hanya saudara laki-laki, dia juga calon raja dan dia merasa itu merusak reputasi keluarga.
Pakar kerajaan menambahkan: "Bahwa hal itu menempatkan urusan keluarga ke domain publik ketika seharusnya dibahas secara pribadi dan ada banyak kerugian di sana yang berlanjut hingga hari ini."
Tidak banyak upaya yang dilakukan untuk membuat Harry dan Meghan tetap tinggal, kata Scobie.
Dia mengklaim bahwa institusi tersebut tidak akan berhenti untuk mempersulit hidup Meghan, dengan alasan perebutan mahkota pernikahan sang Duchess.
Baca Juga: Meghan Markle Ungkap Alasan Ia Akan Mencoblos Tahun 2020
Tiff mendorong Harry untuk menelepon neneknya, Ratu Elizabeth II, untuk mengeluh tentang salah satu asistennya yang tampaknya tidak cukup akomodatif untuk calon istrinya.