Timbang Bobot Pelanggan Sebelum Makan, Restoran di China Tuai Kecaman

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 16 Agustus 2020 | 21:12 WIB
Timbang Bobot Pelanggan Sebelum Makan, Restoran di China Tuai Kecaman
Ilustrasi restoran [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah restoran daging sapi di China harus meminta maaf karena memaksa pelanggan untuk menimbang bobot tubuh mereka untuk kemudian memesan makanan yang sesuai dengan berat badannya.

Kebijakan tersebut diperkenalkan setelah kampanye nasional China melawan limbah makanan diluncurkan. 

Dikutip Suara.com dari Antara, restoran tersebut banyak memasang tanda bertuliskan "hemat dan rajin, promosikan piring kosong" dan "operasi piring kosong".

Kebijakan tersebut tentu saja menimbulkan keributan di media sosial China. Tagar tentang restoran tersebut telah dilihat lebih dari 300 juta kali di platform sosial Weibo. Restoran itu mengatakan "sangat menyesal" atas interpretasinya terhadap "Kampanye Piring Bersih" nasional.

Baca Juga: Makan Sepuasnya di Hari Kemerdekaan, Ada Promo Menarik di 5 Restoran AYCE

"Niat awal kami adalah untuk menganjurkan menghentikan limbah dan memesan makanan dengan cara yang sehat. Kami tidak pernah memaksa pelanggan untuk menimbang diri mereka sendiri," katanya dalam permintaan maaf dalam sebuah unggahan seperti dilansir dari AFP pada Minggu.

Pemerintah China juga melancarkan kampanye untuk memerangi video viral tentang "makan banyak" yang dikenal sebagai "mukbang".

Sementara platform live streaming di China sudah berjanji untuk menutup akun yang mempromosikan makan berlebihan dan pemborosan makanan.

Laman BBC juga melaporkan bahwa Presiden Xi Jinping telah memulai kampanye hemat pangan pada minggu ini, menyebut tingkat pemborosan pangan nasional memasuki tahap "mengejutkan dan menyedihkan".

Mengikuti pesan Xi, Asosiasi Industri Katering Wuhan mendesak restoran di kota itu untuk membatasi jumlah hidangan yang disajikan kepada pengunjung, dengan menerapkan sistem di mana tiap pengunjung yang datang bersama harus memesan satu hidangan lebih sedikit dari jumlah mereka.

Baca Juga: Miris! 3 Jasad ABK WNI Tewas di Kapal China Diselundupkan Via Batam

TV pemerintah juga mengkritik penyiar atau figur publik yang yang merekam dan menyiarkan diri mereka makan makanan dalam jumlah besar secara langsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI