Suara.com - Bagi seorang perempuan, masa-masa menopause dapat menjadi momok yang menakutkan. Biasanya, menopause baru akan terjadi ketika seseorang berumur di atas 45 tahun.
Meski begitu, seorang remaja asal Lancashire, Inggris, yang bernama Sheree Hargreaves mengalami nasib miris. Di usianya yang masih 15 tahun, remaja itu sudah mengalami menopause.
Sheree kini sudah berusia 19 tahun. Merangkum Daily Mail, Sheree membagikan kisahnya yang mulai mengalami menopause di usia muda.
Sheree juga didiagnosis dengan Primary Ovarian Insufficiency (POI). Penyakit ini menyebabkan indung telur perempuan tidak bisa bekerja secara normal di bawah umur 40 tahun.
Baca Juga: Merasa Sulit Hamil? Kemungkinan Saluran Tuba Falopi Anda Tersumbat!
Saat pertama menerima diagnosis ini, Sheree syok dan memutuskan untuk merahasiakannya dari teman-teman. Sheree juga merasa jika mimpinya untuk menjadi seorang ibu telah hancur ketika dirinya sendiri masih anak-anak.
Namun, Sheree lama-lama memberanikan diri untuk bersikap terbuka kepada keluarganya, bahkan membuat akun Instagram untuk memberikan tips pada wanita lain yang mengalami menopause.
"Ini adalah sesuatu yang sangat mengejutkan, mendapati bahwa aku tidak bisa punya anak, ketika aku sendiri masih seorang anak-anak," tulis Sheree.
"Tidak bisa punya anak secara alami membuatku merasa khawatir ketika aku masih muda, jadi aku ingin merahasiakannya," lanjutnya.
"Ketika temanku sudah mengalami datang bulan, aku terbiasa membawa pembalut dan tampon ke mana-mana dan berpura-pura aku juga sedang menstruasi agar seperti mereka," tambahnya.
Baca Juga: Hati-Hati, Kecanduan Internet Bisa Sebabkan Kerusakan Fungsi Otak
Sheree awalnya hanya mengira jika dia mengalami menstruasi yang terlambat. Namun, saat pergi ke dokter di umur 15 tahun, dokter menyebutkan bahwa kondisinya itu tidak wajar.
Selama empat tahun, Sheree juga hanya memberitahu ayah dan ibunya. Barulah di umur 19 tahun ini, Sheree menceritakan kondisinya pada saudara-saudaranya dan orang lain.
"Ini membuatku ingin mendiskusikannya secara terbuka, karena ketika umurku masih 15 aku akan menghargai jika ada seseorang yang menyebarkan kesadaran soal menopause dini dan membuatnya terlihat normal," ujar Sheree.
Dulu, dokter sempat mengira Sheree menderita tumor otak karena tidak kunjung menstruasi. Namun, hasil tes menunjukkan bahwa Sheree memiliki level hormon estrogen yang rendah.
"Aku selalu ingin punya anak, jadi melihat hasil USG-ku dan tahu tidak akan pernah ada seorang anak yang tumbuh di rahimku membuatku patah hati," kisahnya.
"Yang paling membuatku kecewa adalah penyebab POI tidak diketahui, dokter berpikir ini genetik tapi mereka tidak terlalu yakin," tuturnya menambahkan.
Hingga sekarang, Sheree masih sering mendadak berkeringat dan merasa demam. Dia juga butuh lebih banyak istirahat jika dibandingkan orang lain.
Sheree juga mengakui jika dirinya kadang merasa seperti nenek-nenek yang harus tinggal di rumah. Namun, dirinya tetap berusaha untuk bisa bermain dengan teman-teman kuliahnya dan berkencan.
"Aku berhenti mengkhawatirkan soal kesuburan karena itu hanya bagian kecil dari diriku dan masih ada banyak pilihan lain untukku di luar sana," tutup gadis tersebut.