Suara.com - Diperingati setiap tanggal 17 Agustus, rasa-rasanya HUT Kemerdekaan RI tak lengkap adanya tanpa perlombaan seru di dalamnya.
Namun terkendala adanya pandemi COVID-19, sejumlah perlombaan yang biasa digelar di perkampungan terpaksa harus ditunda demi mencegah terjadinya penularan virus corona.
Biasanya lomba 17 Agustus ini diadakan serentak di perkampungan usai melaksanakan upacara bendera. Demi meningkatkan semangat kemerdekaan, dari beberapa lomba ini bahkan sudah disiapkan hadiah menarik.
Tetapi hingga saat ini, tak banyak orang yang tahu bahwa ternyata terdapat filosofi dan makna di balik perombaan 17 Agustus tersebut.
Baca Juga: 3 Kreasi Lomba Agustusan secara Online yang Seru
Lalu, lomba 17 Agustus apa saja ya, yang sebenarnya mengandung makna dan filosofi sejarah ini? Berikut Suara.com rangkum selengkapnya dari berbagai sumber, Kamis (13/8/2020).
1. Balap Karung
Salah satu lomba yang ditunggu-tunggu ketika HUT RI berlangsung ialah balap karung.
Namun, siapa sangka jika balap karung ini memiliki nilai filosofi sebagai hadirnya penjajah Jepang di Tanah Air.
Karena pada waktu itu masyarakat belum mampu membeli pakaian, akhirnya mereka menjadikan karung goni sebagai alternatif.
Baca Juga: Sambut HUT RI Ke-75, Deretan Gerai Minuman Ini Berikan Promo 17 Agustus
Balap karung ini juga menyimbolkan semangat para pejuang yang rela berjuang meskipun dalam kondisi tidak nyaman untuk meraih kemerdekaan Indonesia.
Bukan perlombaan baru, ternyata Panjat Pinang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada zaman dahulu, perlombaan panjat pinang ini digunakan memperingati kedatangan Jepang atau Ratu Belanda.
Dari dalam perlombaan panjat pinang, terdapat filosofi pantang menyerah, kebersamaan serta sikap gotong royong masyarakat Indonesia dalam bertahan melawan krisis.
3. Lomba Balap Kelereng
Lomba balap kelereng tak semata-mata hanya mengandalkan kecepatan saja, ternyata terdapat filosofi sarat akan makna di dalamnya.
Kompetisi ini mengajarkan kepada kita tentang betapa pentingnya bertindak sigap.
Namun kendati sigap, seseorang dituntut harus tetap waspada agar tidak ceroboh dan terlalu fokus terhadap sehala hal yang berhubungan dengan kecepatan.
4. Lomba Bakiak
Seru dan menegangkan, hal inilah yang dirasakan oleh banyak orang ketika melakukan lomba bakiak. Perlombaan bukanlah antar satu orang melainkan bersama tim.
Satu tim lomba bakiak biasanya diisi oleh 4-5 orang tergantung ukuran papan kayu yang digunakan. Bukan sembarang lomba, balap bakiak ini mengandung makna mendalam tentang kerjasama.
Lomba bakiak sendiri dijadikan simbol bahwa untuk mencapai tujuan negara bersama, masyarakat dan pemerintah harus bekerja, bahu-membahu tanpa saling menyalahkan.
5. Tarik Tambang
Bukan sembarang kompetisi, tarik tambang dinilai sebagai lomba yang mengajarkan masyarakat Indonesia tentang bagaimana perjuangan bekerja keras bersama tim.
Dengan kekompakan yang selaras dan trik jitu, salah satu tim akan menang jika berhasil menarik tali tambang hingga melalui garis pembatas.
Tarik tambang ini menjadi simbol bahwa untuk mencapai kemerdekaan, para pahlawan dengan kerja keras bersama tim sanggup melawan para penjajah.
Nah, jadi itu tadi makna dan filosofi di balik perlombaan 17 Agustus. Semoga pandemi segera berakhir sehingga perlombaan seperti ini bisa kembali dilaksanakan, ya.