Tak Banyak yang Tahu, Ternyata 5 Lomba 17 Agustus Ini Punya Filosofi

Jum'at, 14 Agustus 2020 | 07:05 WIB
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata 5 Lomba 17 Agustus Ini Punya Filosofi
Sejumlah peserta beradu cepat dalam lomba balap karung helm di lapangan RT 02 dan 03/04, Desa Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/8/2019). Lomba balap karung helm ini diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lomba bakiak sendiri dijadikan simbol bahwa untuk mencapai tujuan negara bersama, masyarakat dan pemerintah harus bekerja, bahu-membahu tanpa saling menyalahkan.

5. Tarik Tambang

Puluhan siswa SSB Bonansa Solo saat mengikuti lomba tarik tambangbambu gila di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/8/2015). [suara.com/Labib Zamani]
Puluhan siswa SSB Bonansa Solo saat mengikuti lomba tarik tambangbambu gila di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/8/2015). [suara.com/Labib Zamani]

Bukan sembarang kompetisi, tarik tambang dinilai sebagai lomba yang mengajarkan masyarakat Indonesia tentang bagaimana perjuangan bekerja keras bersama tim.

Dengan kekompakan yang selaras dan trik jitu, salah satu tim akan menang jika berhasil menarik tali tambang hingga melalui garis pembatas.

Baca Juga: 3 Kreasi Lomba Agustusan secara Online yang Seru

Tarik tambang ini menjadi simbol bahwa untuk mencapai kemerdekaan, para pahlawan dengan kerja keras bersama tim sanggup melawan para penjajah.

Nah, jadi itu tadi makna dan filosofi di balik perlombaan 17 Agustus. Semoga pandemi segera berakhir sehingga perlombaan seperti ini bisa kembali dilaksanakan, ya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI