Suara.com - Brand fashion Marks & Spencer sedang menjadi pembicaraan karena dituduh diam-diam bersikap rasis. Merek asal Inggris itu mendapat kritikan akibat pemilihan nama untuk warna bra.
Menyadur laman Mirror, kritikan tersebut awalnya dilayangkan oleh seorang pembeli bernama Kusi Kismani dari East Sussex.
Kusi Kismani, 29 tahun, mengaku syok saat dirinya hendak membeli bra warna cokelat yang sesuai dengan warna kulitnya. Bra berjenis "Padded Full Cup Bra A-DD" itu memiliki tiga variasi warna.
Saat hendak membeli bra, Kusi Kismani menyadari bahwa varian warna yang lebih muda diberi nama "cinnamon" dan "fudge".
Baca Juga: Waspada! ini 5 Masalah Kesehatan Akibat Pakai Bra saat Tidur
Namun, bra yang berwarna cokelat disebut memiliki varian warna "tobacco" atau tembakau. Pemilihan nama itu pun dianggap memiliki konotasi negatif oleh Kusi Kismani.
Kusi Kismani sudah melayangkan komplain ini sejak dua bulan silam. Namun, Marks & Spencer baru mengganti nama bra tersebut setelah insiden ini banyak dibicarakan.
"Aku melihatnya sekitar dua minggu setelah kematian George Floyd dan itu adalah saat yang rentan untuk melihat hal macam itu," ungkap Kusi Kismani.
"Kenapa tidak menyebutnya dengan nama cocoa, karamel, atau cokelat yang merupakan nama-nama pencuci mulut yang manis? Tapi mereka malah memilih tembakau. Aku syok saat melihatnya," lanjutnya.
"Ini menyakitkan untukku dan teman-temanku. Jika seorang gadis muda sudah merasa tidak nyaman dengan warna kulitnya, dia akan merasa makin terpinggirkan," tambah Kusi Kismani.
Baca Juga: Klien dari Neraka! Minta Desain Undangan Harga Teman, Ditolak Malah Nyolot
Kata tembakau dianggap Kusi sebagai sesuatu yang tidak dinilai positif olah masyarakat. Tembakau identik dengan citra tidak sehat dan dapat membunuh.