Suara.com - India membatalkan pertunjukan piramida manusia di Mumbai, setelah laporan terbaru menunjukkan total kasus Covid-19 mencapai lebih dari 2,3 juta.
Dilansir ANTARA, formasi piramida manusia merupakan pertunjukan tahunan yang diselenggarakan dalam festival Janmashtami sebagai perayaan umat Hindu atas kelahiran Dewa Krishna.
"Tahun ini, perayaan akan digelar secara simbolis. Kami hanya akan menggunakan poster-poster untuk menyemangati para dokter dan perawat, serta berdoa kepada Dewa agar membantu kami menghadapi pandemi ini," ujar legislator Ram Kadam, Rabu (12/8/2020).
Umat Hindu di Mumbai bekerja sama membentuk formasi piramida, mencoba meraih dan memecahkan sebuah kendi berisi dadih susu di puncak tiang. Menurut cerita rakyat, Dewa Krishna melakukan hal tersebut di masa lalu.
Baca Juga: Nekat, Warga Minum Hand Sanitizer Demi Bisa Mabuk Murah
Atraksi semacam ini biasanya bisa menarik ribuan orang turun ke jalan untuk menyaksikan. Selain Janmashtami, semestinya ada perayaan Dewa Ganesha pada bulan ini, dan sejumlah perayaan lainnya hingga November mendatang.
Menurut Kadam, tidak akan ada perayaan publik apa pun di Mumbai sepanjang sisa tahun ini. Pemerintah negara-negara bagian juga telah melarang acara peringatan yang bisa dihadiri orang banyak, sejak terdapat aturan karantina wilayah di seluruh India mulai 25 Maret.
Di sisi lain, meniadakan perayaan besar berdampak pada pelaku usaha skala kecil dan penjaja dagangan, yang selama ini sudah terpukul oleh krisis akibat penerapan penguncian wilayah.
Pada Selasa (11/8), Perdana Menteri Narendra Modi, dalam konferensi video dengan para pemimpin wilayah, meminta sejumlah negara bagian termasuk Maharashtra untuk meningkatkan uji deteksi virus corona serta berfokus pada penelusuran kontak dan isolasi.
Menurut Modi, ketiga hal itulah yang menjadi kunci untuk mengendalikan penyebaran wabah COVID-19. Sejauh ini, India mengonfirmasi total 2,33 juta kasus dengan 46.091 kematian, jumlah kasus infeksi tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan Brazil.
Baca Juga: Uang Muka Rumah Sakit Belum Dibayar, Pasien Ditelantarkan Hingga Meninggal