Lakon Rumah Kenangan, Kisah Pergumulan Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 11 Agustus 2020 | 19:10 WIB
Lakon Rumah Kenangan, Kisah Pergumulan Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19
Teater rumah kenangan ( Dok Bakti Budaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegiatan Nonton Teater di Rumah Aja kembali diselenggarakan oleh Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Kali ini teater bertajuk Rumah Kenangan akan ditampilkan secara daring pada tanggal 15 dan 16 Agustus 2020 pukul 20.00 WIB di www.indonesiakaya.com.

Berbeda dari seri kegiatan Nonton Teater di Rumah Aja sebelumnya, pertunjukan teater Rumah Kenangan ini adalah pertunjukan baru dan bukan penayangan ulang.

Rumah Kenangan merupakan pertunjukan teater daring pertama yang diproduksi oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan Titimangsa Foundation selama masa pandemi yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yats Colony dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja.

Baca Juga: Layak Dinanti, Teater Musikal Indonesia dengan Kualitas Setara Film

Pementasan teater ini dilakukan tanpa penonton dan dialih mediakan ke dalam bentuk film atau disebut juga cinema play.

"Seni sebagai salah satu media yang paling berhasil dalam merespon situasi sehingga selalu berkembang sesuai zaman dan dapat beradaptasi dengan beragam kemungkinan. Seperti pandemi Covid-19 yang membuat perubahan dimensional dalam dunia seni pertunjukan, dimana ruang pentas yang identik dengan bangunan fisik kini beralih ke ruang daring." ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Rumah Kenangan berkisah tentang enam manusia dengan beragam karakter yang diikat karena persaudaraan.

Disebabkan oleh pandemi Covid-19, mereka semua terpaksa berada di satu rumah bersama setelah sebelumnya berpencar. Ternyata segala yang selama ini terpendam, terbuka secara perlahan di dalam sebuah rumah kenangan.

Pementasan teater ini diproduseri oleh Happy Salma dan Butet Kartaredjasa. Ide cerita dicetuskan oleh Happy Salma dan naskah ditulis oleh Agus Noor yang juga menyutradarai pementasan ini.

Baca Juga: Waduh, Teater Diduga Jadi Biang Kerok Klaster Covid-19 Baru di Jepang

Pementasan ini mengumpulkan nama-nama pemain yang berdedikasi di film dan teater yaitu Butet Kartaredjasa, Happy Salma, Ratna Riantiarno, Susilo Nugroho, Reza Rahadian dan Wulan Guritno.

Pentas ini juga melibatkan jejeran kerabat kerja yang telah malang melintang di dunia seni pertunjukan, yaitu Iskandar Loedin dan Deden Jalaludin Bulqini sebagai Penata Artistik, Indra Ing sebagai Penata Musik, Retno Ratih Damayanti sebagai Penata Kostum dan FourColors Production sebagai Tim Alih Media.

Berkumpulnya tokoh teater dan film dalam garapan ini diharapkan menjadi upaya agar terus bergerak. Menerima keadaan sambil tetap berupaya semampu yang kita bisa.

"Walau ini teater daring, tapi keasyikan permainan teater dan ruang peristiwa rasanya tetap terjaga. Tapi tentu energi magis menonton langsung tak akan pernah bisa tergantikan. Saya hanya memikirkan bahwa bersama kawan-kawan, panggung harus bergerak," ujar Happy Salma.

Karena diproduksi selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka proses latihan diadakan via aplikasi Zoom dengan pemain dan sutradara yang ada di berbagai penjuru kota di Indonesia.

Seluruh pemain dan kerabat kerja kemudian berkumpul di Yogyakarta setelah sebelumnya melakukan rapid test dengan hasil nonreaktif. Semua pemain dan tim kerja kemudian dikarantina di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, menutup akses keluar masuk siapapun yang tak berkepentingan dengan proses produksi, dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Pementasan Rumah Kenangan ini adalah pementasan dengan tiket berbayar sebesar Rp. 50.000 yang dapat dibeli di www.titimangsa.or.id. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI