Viral, Bir yang Satu Ini Punya Nama Dengan Arti Rambut Kemaluan

Selasa, 11 Agustus 2020 | 11:35 WIB
Viral, Bir yang Satu Ini Punya Nama Dengan Arti Rambut Kemaluan
Ilustrasi bir. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produk bir dari pabrik Hell's Basement Brewery asal Kanada viral dan menjadi perdebatan di Twitter. Pasalnya, bir putih Selandia Baru mereka yang dinamakan "Huruhuru" memiliki arti rambut kemaluan.

Dilansir Huffington Post, seorang tokoh dari suku Maori, Te Hamua Nikora menunjukan di Facebook Maori TV, bahwa kata tersebut lebih sering digunakan untuk merujuk pada rambut kemaluan di te reo, bahasa yang digunakan suku Maori, suku asli Selandia Baru.

Ilustrasi bir. [Shutterstock]
Ilustrasi bir. [Shutterstock]

"Ya saya tahu "huruhuru" artinya bulu, rambut bahkan rambut kepala. Tapi paling sering digunakan sebagai rambut dari kemaluan seseorang," kata dia.

"Saat suku Maori melihat nama toko Anda, mereka tidak akan melihat 'bulu', mereka akan melihat 'kemaluan'," tambahnya dalam video yang diposting ke halaman Facebook tersebut.

Baca Juga: Viral Anak Kecil Pegang Botol Miras, Perekam Video Cerita Kronologinya

Dia meminta Hell’s Basement Brewery untuk berhenti menggunakan kata tersebut dan melarang menggunakan bahasa suku Maori tanpa rasa hormat.

Hal tersebut akhirnya membuat pabrik bur tersebut meminta maaf setelah secara tidak sengaja menamai produk mereka "Huruhuru".

Istilah ini memang mereka ambil dari bahasa suku Maori.Pabrik yang berada di Alberta, Kanada tersebut mengaku, jika mereka merilis bir itu dua tahun lalu dan mencari istilah tersebut dalam kamus. Mereka mengira jika arti "huruhuru" adalah bulu. 

Kamus Maori online mendefinisikan "huruhuru" dalam menjadi beberapa kata termasuk "rambut, bulu, rambut kasar, bulu (biasanya bukan kepala) dan frasa "puke huruhuru" khusus sebagai rambut kemaluan wanita.

"Kapan orang akan berhenti menggunakan bahasa yang "menarik" untuk menjual produk mereka? Ya, saya melihat Anda @QanukBoards @InukshukCapital ect dll," tulis @Tagaq di Twitter.

Baca Juga: Rumahnya Terlalu Luas, Pemuda Pesan Ojol Buat Keliling Kebun dan Kolam

Yang lain menimpali dengan sentimen serupa di Twitter, dan mendorong perusahaan itu untuk berhenti menggunakan bahasa yang bukan bahasa mereka sendiri sebagai taktik pemasaran.

Tak sedikit juga warganet yang ingat ketika raksasa bumbu Heinz menamai saus mayones kecap baru mereka "Mayochup" yang memiliki terjemahan "kotoran" dalam bahasa suku Cree.

Rupanya hal ini bukanlah hal pertama. Kata "huruhuru" juga pernah digunakan oleh sebuah toko kulit Selandia Baru. Mereka mengatakan tidak bermaksud untuk menyinggung karena yang dimaksudkan adalah wol atau bulu biasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI