Viral! Ogah Digusur, Rumah Mungil Ini Kini Terapit Jalan Raya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 10 Agustus 2020 | 11:31 WIB
Viral! Ogah Digusur, Rumah Mungil Ini Kini Terapit Jalan Raya
Rumah terapit jalan raya. (Dok:Guangzhou Daily)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemilik rumah yang keras kepala kini harus menjalani kehidupan di tengah jalan tol, setelah sebuah kota di China membangun jembatan jalan raya di sekitar rumah mungilnya.

Pemiliknya menolak dan ogah digusur untuk menjual rumahnya kepada Pemerintah selama satu dekade. Ia juga menolak untuk menerima kompensasi atas pembongkarannya.

Rumah terapit jalan raya. (Dok:Guangzhou Daily)
Rumah terapit jalan raya. (Dok:Guangzhou Daily)

Dilansir dari The Sun, rekaman menunjukkan properti itu terjepit erat di antara dua sayap Jembatan Haizhuyong yang baru dibuka di provinsi Guangdong di China selatan.

Rumah satu lantai itu berisi flat seluas 40 meter persegi dan terletak di lubang di tengah jalur lalu lintas empat jalur, menurut stasiun TV Guangdong.

Baca Juga: Oknum Ojol Mesum Bikin Penumpang Ilfil, Minta Foto Telanjang via WhatsApp

Pemiliknya, yang dikenal dengan nama belakangnya Liang, mengatakan dia tidak setuju untuk pindah karena pemerintah gagal menawarinya properti pengganti di lokasi yang ideal.

Dia berkata: "Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa itu tenang, membebaskan, menyenangkan dan nyaman."

Dia menambahkan bahwa dia senang menghadapi konsekuensinya dan tidak keberatan dengan apa yang orang lain pikirkan tentang dia.

Dia juga mengklaim dalam sebuah wawancara yang direkam oleh Pear Video, pemerintah telah menawarkan akomodasi pengganti di sebelah kamar mayat, dan itulah alasan kenapa ia menolak.

Pemerintah distrik Haizhu mengatakan bahwa para pejabat mengalokasikan plot di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada tahun 2010 untuk membangun Jembatan Haizhuyong, lapor Guangzhou Daily.

Baca Juga: Gemas tapi Ngeselin, Begini Aksi Burung Camar Maling Makanan di Kafe

Ms Liang adalah satu-satunya orang dari total 47 rumah tangga dan tujuh perusahaan yang masih tinggal di sana.

Pihak berwenang mengklaim telah menawarkan banyak tempat tinggal yang berbeda kepada penduduk serta skema kompensasi tunai, tetapi dia telah menolak semuanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI