Suara.com - Mendaki gunung termasuk kegiatan alam yang baiknya dilakukan berkelompok.
Walaupun ada orang yang berani naik gunung sendiri atau solo hiking, tapi untuk pendaki pemula sangat disarankan pergi bersama orang yang telah beberapakali dan paham prosedur pendakian.
Pendaki yang lebih berpengalaman itu lah nantinya harus menjadi pemandu sekaligus memastikan pendaki pemula telah melakukan persiapan yang aman.
"Jangan sampai kita membawa pendaki pemula tidak tahu sifatnya. Pemandu memiliki pengetahun harus dua kali lipat dari pendaki yang dibawanya," kata anggota Wanadri sekaligus Manager EIGER Adventure Service Team Galih Donikara dalam siaran langsung Instagram, Senin (10/8/2020).
Baca Juga: Unggah Video Pendakian Gunung Lawu, Netizen Sebut Ada Sosok Misterius
Galih memberikan tips, bagi pendaki senior atau pemandu harus memastikan kondisi fisik orang yang akan dibawanya juga riwayat penyakit yang dimiliki.
Setelah itu, pastikan seluruh perlengkapan pribadi untuk mendaki lengkap dan memadai. "Cek perlengkapannya, memadai gak. Kalau engga bisa sewa. Supaya dia belajar kalau mendaki itu harus ideal," ujarnya.
Terkait selera makan juga penting. Menurut Galih, memandu sebaiknya tanyakan makanan kesukaan dari pendaki pemula tersebut dan sesuaikan dengan perbekalan yang akan dibawa.
"Makanan itu sifatnya psikologis. Semakin tinggi naik gunung, selera makan turun karena pengaruh oksigen," kata Galih.
Sementara itu, untuk pendaki pemula sendiri, Galuh juga mengingatkan agar menyiapkan fisik sebaik mungkin. Latihan fisik sebelum naik gunung diperlukan untuk memininalisir terjadinya cidera.
Baca Juga: Pesan Ketua APGI Naik Gunung di Era New Normal
"Fisik harus mumpuni, perbekalan, peralatan juga mumpuni. Jangan hanya modal titik kumpul," ucap Galih.