Sejarah Kota Surabaya Dapat Nama Kota Pahlawan, Bangga Banget!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 10 Agustus 2020 | 14:44 WIB
Sejarah Kota Surabaya Dapat Nama Kota Pahlawan, Bangga Banget!
Patung Suro dan Boyo, simbol kota Surabaya, Jawa Timur. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kota Surabaya akrab disebut sebagai Kota Pahlawan. Penasaran kenapa bisa disebut demikian?

Dilansir Hops.id --jaringan Suara.com-- Surabaya memang memiliki cerita perjuangan yang sangat panjang. Salah satu yang paling terkenal adalah tragedi 19 September 1945.

Kala itu, para pemuda menyobek bendera Belanda di Hotel Orange atau Hotel Yamato di jalan Tunjungan, kejadian itu dikenal dengan sebutan Insiden Bendera.

Sejak saat itu, perlawanan masyarakat Surabaya terhadap penjajah semakin gencar. Hingga puncaknya terjadi pada 10 November 1945, saat itu pejuang Indonesia di Surabaya dipaksa menyerah oleh pihak Inggris.

Baca Juga: Mengenal Sejarah, Budaya, dan Wisata Pedukuhan Sendang Kulon Progo

Namun Arek Suroboyo menolak mentah-mentah tawaran tersebut, sehingga mengakibatkan pertempuran dahsyat yang memakan korban hingga 20 ribu korban jiwa di pihak Republik dan 1.500 korban jiwa dipihak sekutu.

Tak hanya kesulitan menguasai kota ini, dalam pertempuran itu, Inggris kehilangan dua jendral andalannya, yakni Brigadier Aubertin Walther Sother Mallaby dan Brigadier Robert Guy Loder Symonds.

Atas perjuang luar biasa itu, lima tahun kemudian Soekarno sebagai presiden pertama pada waktu itu langsung menetapkan Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Sebagai penghormatan Soekarno kepada pejuang di Surabaya, ia membuatkan sebuah Tugu Pahlawan yang terdapat di tengah-tengah kota Surabaya.

Selain perjuangan masyarakat Surabaya di era penjajahan, ribuan tahun silam masyarakat Surabaya sudah dikenal sebagai pejuang yang berani.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Pedukuhan Ngruno, Kulon Progo, Jogja

Tepatnya pada tahun 1293, pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya berhasil mengusir ratusan ribu pasukan Tartar milik Kubila Khan, seorang raja dari kerajaan Mongol yang dikenal mampu menguasai sebagian benua Asia.

Konon penyerangan itu terjadi di Ujung Galuh (dermaga di Surabaya) dengan mengirim seribu kapal dan hanya tersisa 10 kapal yang kembali ke negaranya akibat dikalahkan pasukan Kerajaan Majapahit.

Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya telah mengalami berbagai perkembangan sejarah yang sangat panjang. Keberanian warganya, patut dijadikan contoh oleh seluruh rakyat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI