Suara.com - Tahukah kamu, di balik jernihnya suara imam dan muadzin Masjid al-Haram ada microphone yang dirancang khusus.
Masjid al-Haram atau disebut juga Great Mosque of Mecca merupakan tempat yang paling suci dalam ajaran Islam. Melihat jumlah jamaah haji dan umrah yang datang setiap tahunnya, kapasitas Masjid al-Haram tidak perlu diragukan lagi karena dapat menampung sampai 4 juta orang. Terlebih saat bulan Ramadan, jamaah yang berkunjung bisa meningkat lebih banyak.
Menyadur dari The Telegraph, bangunan Masjid al-Haram yang mengelilingi Ka’bah dan Maqam Ibrahim ini memiliki luas sekitar 400.800 meter persegi atau 99 hektar. Terbagi menjadi dua bagian yakni bangunan indoor dan outdoor.
Pada tahun 2014, menyadur dari Arab News, terdapat 4000 speaker yang dipasang di Masjid al-Haram dan sekitarnya. Suara yang dihasilkan bisa menjangkau hingga sejauh 9 kilo meter (km) dan disebut ‘windproof’ karena tetap jernih dan terdengar meskipun dalam kondisi cuaca apapun.
Baca Juga: Hanya 16 Jemaah Indonesia Bisa Haji Tahun Ini, 2 Gagal karena Corona
Menyadur dari Haramain, selain speaker yang canggih, terdapat microphone yang dirancang khusus dan memiliki bentuk yang sama satu sama lain. Jika diperhatikan, semua microphone yang digunakan tidak hanya satu melainkan tiga. Hal ini dikarenakan, dengan luas yang dimiliki Masjid al-Haram, suara imam dan muadzin haruslah terdengar jelas untuk seluruh jamaah.
Masjid al-Haram menjadi salah satu yang memiliki sound system terbesar di dunia. Menyadur dari Ilmfeed, speaker sebanyak 6000 tersebar di seluruh area masjid.
Menjadi tempat beribadah yang sangat penting tentunya harus minim kesalahan. Maka dari itu, terdapat 50 orang teknisi di bidang audio yang siap sedia agar bisa terus meminimalisir kesalahan.
Microphone (mic) yang digunakan untuk imam dan muadzin merupakan tiga buah microphone yang dijadikan satu. Hal ini dirancang untuk menjadi cadangan apabila mic nomer 1 mati. Fungsi mic nomer 2 akan menggantikan mic nomer 1, begitu juga dengan mic nomer 3 yang akan menggantikan mic nomer 2 apabila tidak berfungsi dengan baik.
Tak hanya itu, microphone yang lain juga diletakkan berdekatan agar bisa menjadi cadangan apabila ketiga mic utama tidak berfungsi. Khususnya bagi imam, sembilan mic akan diletakkan dekat dengan posisinya saat salat sejajar dengan badan saat berdiri, sujud dan ruku'.
Baca Juga: Cegah Covid-19 Saat Haji, Masjidil Haram Gunakan 2.400 Liter Disinfektan
Itulah mengapa suara imam tetap terdengar jelas saat gerakan salat apapun.