Suara.com - Selasa, (4/2020) publik dari berbagai belahan dunia dikejutkan dengan peristiwa ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon. Ledakan tersebut diklaim berawal dari kebakaran yang terjadi gudang penyimpanan pelabuhan Beirut.
Ketika kebakaran sedang terjadi, asap di tempat kejadian tampak menggumpal dan membumbung tinggi dari gudang pelabuhan. Tetapi siapa sangka, mendadak terjadi ledakan dahsyat yang bersumber dari gudang tersebut.
Usut punya usut, dikutip dari laman Aljazeera, Rabu (5/4/2020)Abbas Ibrahim selaku Kepala Keamanan Umum Lebanon menyebutkan bahwa ledakan itu berasal dari 2.700 ton amonium nitrat.
Sebelumnya, bahan kimia itu ternyata memang sengaja disimpan di pelabuhan Beirut sebelum nantinya rencana akan dikirim menuju Afrika.
Baca Juga: Persija dan Borneo FC Ikut Berduka Atas Ledakan di Lebanon
Terlepas dari tragedi ledakan tersebut, Beirut sendiri sebenarna dikenal sebagai kota terbesar di Lebanon. Situasi kosmopolitannya yang begitu eksotis, membuat Beirut dijuluki 'Paris di Dunia Timur' oleh orang-orang.
Salah satu bangunan bersejarah yang dikenal indah oleh warga lokal dan para pelancong, ialah Roman Berytus Baths.
Situs pemandian ini merupakan destinasi bersejarah yang berlokasi di tengah pusat Kota Beirut, Lebanon. Tepatnya, Roman Baths ini berada di antara Capuchin Street dan juga Banks Street
Roman Berytus Bath ini diketahui memiliki empat kompleks pemandian yang interiornya begitu memikat mata. Terdapat pula ruangan kamar yang memiliki suhu hangat berbeda.
Di bawah lantai kamar yang terbuat dari kayu juga terdapat hypocaust, yakni sistem pemanas yang akan menyalurkan udara hangat ke dalam ruangan. Dahulu, ruangan pemandian dilengkapi dengan baskom batu besar yang disebut Labrum.
Baca Juga: Cerita Mahasiswa Indonesia dari Jarak 4 Kilometer Ledakan Dahsyat Beirut
Biasanya zaman dahulu kala, rutinitas pemandian ditutup dengan pijat tubuh menggunakan minyak terapi alami.