Suara.com - Ramai dikabarkan bahwa Pangeran Harry harus berjuang tinggal jauh dari keluarganya di Hollywood.
Dan kini, seorang pakar Kerajaan mencoba membocorkan mengapa lelaki berusia 35 tahun itu kesulitan beradaptasi di negara orang.
Berbicara kepada Royal Rota ITV, penulis biografi Kerajaan, Angela Levin merefleksikan komentar yang diduga pernah dikeluarkan oleh Harry, yang pada akhirnya, dapat menggambarkan sosok Harry yang sebenarnya.
Menurut Angela, kehidupan Harry di dunia militer memberikan pengaruh luar biasa pada bagaimana Harry mengelola tugas. Harry merasa tidak memiliki pencapaian jika tidak ada tim.
Baca Juga: Ingin Lebih Akrab, Meghan Ternyata Beri Hadiah Ini untuk Kate Middleton
Angela lalu menganalogikan 'tim' lebih lanjut dengan mengatakan bahwa Harry adalah sosok pemain dalam tim-- atau seorang tentara yang berusaha bekerja untuk seorang kapten, dalam hal ini Ratu Elizabeth atau neneknya sendiri.
"Ratu adalah kapten bukan?" tanya Angela. Ia lalu melanjutkan mungkin saja, Harry lebih merasa dapat bekerja sebagai tim daripada bekerja dengan dirinya sendiri.
Merujuk pada kehidupannya saat di militer, Harry mengatakan bahwa fase tersebut adalah fase penting dalam hidupnya dan ia sangat menyukai kehidupan tersebut.
"Harry merasa kamu tidak bisa mencapai apa-apa tanpa kerja sama tim."
Maka ketika Harry dan Meghan memutuskan untuk mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris, Harry dilaporkan kerap merasa kesepian dan tanpa arah.
Baca Juga: Pangeran Harry Diduga Punya Akun Instagram, Followersnya Hanya 2
Bahkan dalam beberapa titik, Harry digambarkan hidup dalam bayang-bayang istrinya, Meghan Markle.
Dilaporkan National Enquirer, sebelum pindah ke AS, Harry disebut-sebut sebagai sosok 'happy go lucky' dan memiliki kebanggaan diri.
Ketika Angela ditanya apakah ia melihat hal yang berubah dari Harry saat ini, ia pun menjawab secara terperinci.
"Harry telah sangat berubah sejak kami pertama kali bertemu. Dia memiliki pesona Bangsawan, dia sangat brilian terutama dengan orang-orang yang secara fisik, emosional dan psikologi rusak. Dia menjadi bayang-bayang dari dirinya sendiri," tutup Angela.