Berfoto mengenakan seragam medis, mereka menyandingkan foto tersebut dengan foto saat keduanya menggunakan bikini lengkap dengan bandana bunga di atas kepala.
"Petugas medis perempuan dapat mengenakan apa pun yang mereka inginkan. Apa yang kami kenakan di luar tidak mengubah fakta bahwa kami kompeten, berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk menyelamatkan hidup Anda," pungkasnya.
Karena banyaknya protes, studi itu pun akhirnya dihapus dan ditarik dari publik. Para peneliti juga meminta maaf karena penelitian cenderung subjektif dan mengandung nilai kuno.
Penelitian tersebut dilakukan oleh tujuh peneliti yang enam di antaranya adalah laki-laki. Penelitian dilakukan dengan cara menyaring profil media sosial dari 480 petugas medis, lalu menghubungkan antara profesionalitas dengan pakaian, tingkat konsumsi alkohol, komentar politik, hingga yang berbau agama yang mereka utarakan.
Baca Juga: Hormati Petugas Medis, NASA Pasang Penghargaan di Robot Penjelah Mars