Suara.com - Koleksi Dior Cruise 2020 sempat mengundang perhatian pecinta mode, terutama para fashionista Indonesia. Pasalnya, koleksi yang dirancang oleh desainer busana Maria Grazia Chiuri itu membawa nilai etnik yang mengingatkan kepada kain batik Indonesia.
Meski mirip, namun rupanya sang desainer terinspirasi dari kain tradisional Afrika yang dinamainya "wax fabric".
Sama halnya seperti kain batik dari Indonesia, kain motif dari Togo, Afrika ini juga dibuat dengan menggunakan lilin. Mirip seperti cara pembuatan batik tulis, kan?
Dikutip dari Antara, perancang busana Indonesia, Musa Widyatmodjo, menyebut bahwa ada banyak kain tradisional di beberapa negara yang menggunakan teknik yang hampir sama seperti batik tulis.
Baca Juga: Batik Diklaim dari China, Warganet Indonesia Murka: Jangan Asal Klaim!
"'Batik' Afrika, pada saat Dior membawa itu, orang-orang menyebut bahwa itu batik Indonesia, padahal bukan," kata Musa melalui siaran Instagram, Sabtu (1/8/2020).
"Wax printing di Afrika, prosesnya sama dengan batik, dan terjadi dimana-mana, bukan cuma Indonesia. Mereka mampu menciptakan motif-motif yang aneh dan unik, lalu menjadi trademark dan identitas mereka," tambahnya.
Ia kemudian mencoba menjabarkan bagaimana kain asal Togo tersebut bisa menarik perhatian rumah mode dunia seperti Dior dan membawa nilainya ke koleksi tahunan mereka.
"(Pegiat kain wax printing) Afrika bisa membuat 'batik' itu menjadi usaha yang sangat berkembang secara industri. Hal ini yang menjadi jaminan utama untuk rumah mode seperti Dior untuk mengangkat dan memproduksi (kain) tersebut dan keduanya menjadi hubungan bisnis yang menarik," kata Musa.
Dikutip dari Prestige, desainer Chiuri bekerja dengan pabrik dan studio Uniwax di Pantai Gading, salah satu pabrik terakhir yang memproduksi kain wax fabric melalui teknik artisanal mekanis. Inti dari seni ini melindungi warisan kreatif dan budaya Afrika.
Baca Juga: Agar Mudah Dipamerkan di Mana Saja, Dior Buat Miniatur Koleksi Busananya
Ada kisah belakang yang luar biasa untuk kain ini. Motif dan cara mencetaknya sangat kompleks. Setidaknya terdapat sekitar 20 langkah untuk membuat satu kain.