Suara.com - Tanggal 1 hingga 7 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai momen World Breastfeeding Week (WBW) atau Pekan Menyusui Sedunia. Sejarah ditetapkannya pekan menyusui sedunia ini dimulai sejak pertemuan antara WHO dan UNICEF pada 1990 yang menghasilkan Deklarasi Innocenti.
Deklarasi Innocenti sendiri adalah pernyataan formal untuk memberikan perlindungan dan dukungan terhadap proses menyusui anak. Dalam dokumen deklarasi ini, juga diungkap manfaat dan pentingnya menyusui.
Dalam deklarasi innocenti ini terdapat empat poin utama yang digarisbawahi, di antaranya adalah:
- Menunjuk koordinator menyusui nasional dan membentuk komite menyusui nasional.
- Memastikan adanya fasilitas pelayanan perawatan bersalin, khususnya mempraktikkan '10 Langkah Sukses Menyusui'.
- Menerapkan semua panduan dari International Code of Marketing of Breast-Milk Substitutes dan rekomendasi WHO seterusnya.
- Menetapkan dan menegakkan hukum untuk melindungi hak ibu pekerja untuk bisa menyusui.
Tahun berikutnya, 1991, dibentuklah The World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) sebagai organisasi pelaksana Deklarasi Innocenti tersebut. WABA kemudian menjadi penanggungjawab Rumah Sakit Ramah Bayi dan sebagainya.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Dengan TB Menyusui Anak? Ini Kata Ahli
Beberapa tugas WABA di antaranya adalah memberikan dukungan ibu untuk memulai dan terus-menerus menyusui, mendidik ayah, petugas kesehatan dan masyarakat, juga mendukung penelitian terkait ibu dan anak.
Sebagai kepanjangan tangan tujuan WABA inilah yang akhirnya mencetuskan waktu khusus untuk mendedikasikan dalam kegiatan menyusui. Hingga akhirnya terbentuklah World Breastfeeding Week (WBW).
Akhirnya, WBW pertamakali dirayakan pada 1992, dan kini berkembang pesat dengan mengikutsertakan banyak negara dan organisasi di seluruh dunia. Hasilnya, dari tahun ke tahun kegiatan menyusui ibu dan anak semakin meningkat, dan juga menjadi lebih baik.