Buras, Makanan Khas Bugis yang Selalu Jadi Primadona Saat Idul Adha

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 31 Juli 2020 | 17:04 WIB
Buras, Makanan Khas Bugis yang Selalu Jadi Primadona Saat Idul Adha
Buras, makanan khas Bugis yang jadi primadona saat lebaran. (Suara.com/Muhammad Aidil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tandanya kalau sudah setengah matang bukan dari aromanya, tapi ketika santannya sudah mengering," jelas Hasmiati.

Buras, makanan khas Bugis yang jadi primadona saat lebaran. (Suara.com/Muhammad Aidil)
Buras, makanan khas Bugis yang jadi primadona saat lebaran. (Suara.com/Muhammad Aidil)

Setelah setengah matang, kata dia, beras kemudian diangkat lalu dibungkus menggunakan daun pisang dengan bentuk persegi panjang. Agar tidak terburai saat direbus, beras yang sudah dibungkus daun pisang itu pun disusun menjadi tiga lapis secara rapi. Lalu kemudian diikat melilit dengan tali kecil.

Biasanya, tali yang digunakan adalah tali rapia yang sudah dipisah-pisah menjadi kecil. Ada juga yang menggunakan pengikat dari bahan karung yang sudah diurai terpisah.

"Setelah diikat, proses selanjutnya direbus di dalam panci besar yang sudah diisi air bersih," kata dia.

Baca Juga: Resep Mi Kuah Sapi Pedas ala Taiwan, Cocok Dijadikan Hidangan Idul Adha

"Direbus selama kurang lebih tiga jam, hingga akhirnya buras pun siap disantap," Hasmiati menambahkan.

Buras mampu bertahan selama dua hari ke depan. Tapi biasanya, belum sampai dua hari, buras biasanya sudah keburu habis karena memang banyak yang suka, kata Hasmiati.

Sama halnya seperti ketupat, buras juga cocok disantap dengan berbagai jenis lauk, mulai dari rendang, opor ayam, ayam goreng, konro, coto, bahkan mi instan.

Kontributor : Muhammad Aidil

Baca Juga: Pedagang Kulit Ketupat Musiman di Bawah Jalan Tol

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI