Suara.com - Perayaan Hari Raya Idul Adha menjadi salah satu hari yang paling ditunggu-tunggu umat muslim. Sebab pada momentum tersebut, biasanya para kerabat yang berjauhan akan saling berkunjung untuk bersilaturahmi.
Selain dapat mempererat tali silaturahmi, kerabat yang berkunjung juga sudah pasti akan disugukan berbagai aneka makanan. Untuk di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, ada hidangan khas Makassar yang paling diburu saat hari lebaran tiba, yakni Coto Makassar.
Hidangan tersebut sudah melegenda di kalangan masyarakat Suku Bugis Makassar dan menjadi menu wajib di setiap hari lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
Coto Makassar merupakan hidangan dari daging sapi yang sudah direbus kemudian diiris-iris. Potongan-potongan daging sapi tersebut kemudian dihidangkan bersama kuah yang sudah diracik secara khusus dengan memakai bumbu rempah-rempah pilihan.
Baca Juga: Mencicipi Kue Lapis Legit Selai Nanas, Makanan Khas Iduladha dari Palembang
Biasanya, menu andalan Suku Bugis Makassar yang sudah terkenal di berbagai penjuru wilayah ini, dihidangkan ke dalam sebuah mangkuk. Sebagai pelengkap, di atas hidangan khas Makassar atau Kota Daeng ini ditaburi bawang goreng dan daun bawang yang sudah dipotong kecil-kecil.
Untuk menambah cita rasa, para penggila kuliner khas Makassar ini dapat menambahkan perasan air jeruk nipis sesuai dengan selera agar rasanya lebih menggila di lidah. Hidangan Coto Makassar ini, lebih cocok disantap dengan ketupat maupun lontong.
Salah satu warga bernama Rosdiana (50) mengatakan untuk setiap momentum hari Lebaran, ia memang sering mengadakan open house di kediamannya. Menu andalan yang disediakan untuk para tamu di momentum lebaran tersebut ialah Coto Makassar.
"Saya sendiri yang buat ini (Coto Makassar), memang open house di sini setiap lebaran. Iya ini (Coto Makassar) menu andalan setiap lebaran," kata Rosdiana kepada Suara.com saat ditemui di rumahnya, Jalan Kerung-kerung Kota Makassar, Jumat (31/7/2020).
Rosdiana menuturkan, agar daging sapi hidangan Coto Makassar tersebut terasa empuk dalam setiap gigitan, daging harus direbus dalam waktu satu jam.
Baca Juga: Nasi Tempong, Makanan Khas Banyuwangi yang Pedasnya Bikin Tertampar
"Daging dimasak pakai air beras ditambah daun salam 10 lembar. Terus diiris-iris kalau sudah matang," ujar dia.
Sementara tingkat kesulitan dalam pembuatan Coto Makassar ini, kata dia, terletak pada pembuatan kuahnya. Hal itu karena banyak bumbu rempah-remah yang digunakan untuk menghasilkan kuah yang nikmat di lidah.
"Tidak gampang. Yang sulit itu bumbunya, karena banyak. Mulai dari sereh, lengkuas, jahe, bawang putih, jintan, merica, ketumbar, santan, telur, mentega dan susu," kata dia.
Dia menambahkan, semua rempah tersebut kemudian diolah menjadi satu dan direbus dalam air.
"Sereh, lengkuas, jahe, dan bawang putih itu diblender semua, setelah itu ditumis lagi sampai kering. Kalau ketumbar, jitan, digoreng tanpa pakai minyak sampai aromanya harum, terus diaduk semua bumbunya ke dalam air. Ini resep Coto Babul Janna," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil